Kasus polisi diserang warga saat gerebek bandar narkoba
Sering polisi luka atau tewas akibat diserang warga yang melindungi bandar narkoba.
Menjadi polisi memang harus punya nyali besar. Apalagi saat menangkap penjahat di sarangnya.
Tak jarang para penjahat itu melawan dengan senjata tajam atau dengan pistol rakitan. Nyawa pun menjadi taruhannya.
Seperti contoh saat penangkapan bandar narkoba. Sering polisi luka atau tewas akibat diserang warga yang melindungi bandar narkoba.
Berikut kasus polisi diserang warga saat gerebek bandar narkoba:
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
2 Polisi dibacok & 1 hilang saat gerebek narkoba
Dua anggota polisi luka bacok dan satu polisi serta seorang informan (cepu) hilang di Kali Ciliwung. Kabar terakhir polisi dan informan yang hilang ditemukan tewas mengambang.
Polisi sendiri sudah mengamankan beberapa warga dalam kasus narkoba dan penyerangan terhadap polisi yang bertugas tersebut. Lalu bagaimana kronologinya?
Informasi yang dihimpun merdeka.com di Polsek Senen, peristiwa tersebut bermula pada Senin (18/1) pukul 14.15 WIB di Jalan Slamet Riyadi 4, RT12/10, Kelurahan Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur telah dilakukan penangkapan terhadap terduga pelaku penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh anggota Unit Narkoba Polsek Senen Jakpus pimpinan Iptu Hariadi Prabowo.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi mendapati 3 orang yang sedang memakai narkoba jenis sabu. Di lantai 1 (bawah) diamankan 1 orang, dan 2 orang lainnya berada di lantai 2 sedang makan. Setelah diamankan di dalam rumah, anggota mengunci pintu rumah tersebut dari dalam.
Kemudian anggota hendak melakukan pengamanan barang bukti beserta pelaku namun tiba-tiba datang sekelompok orang yang tidak dikenal berjumlah sekitar 15 orang. Orang-orang tersebut langsung mendobrak pintu dan melakukan penyerangan dengan menggunakan sajam jenis parang ke arah petugas dan melakukan pelemparan dengan menggunakan barang-barang yang ada di dalam rumah ke arah petugas.
Saat itu di dalam rumah tersebut ada 2 anggota polisi yakni Brigadir Patrik dan Bripka Taufik Hidayat serta dua cepu yakni Citra dan Rudi. Merasa terdesak, Bripka Taufik dan Citra berusaha kabur dengan menceburkan diri ke Kali Ciliwung. Nahas, keduanya hingga pukul 24.00 WIB belum ditemukan.
Sedangkan Brigadir Patrik menderita luka bacok sedangkan cepu Rudi berhasil meloloskan diri dan selamat dari kepungan warga.
Pada saat yang bersamaan penyerangan juga menimpa Iptu Hariadi Prabowo yang saat kejadian berada di luar rumah tersebut. Dia diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal dengan menggunakan parang dan mengakibatkan luka bacok di bagian pinggang dan memar di bagian mata sebelah kiri. Dia lalu dilarikan ke RSCM.
Gerebek ladang ganja, polisi dihadang 2 ribu warga
Adanya lahan ganja di pegunungan di Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, sudah lama tercium oleh polisi. Namun, polisi gagal menggerebek lantaran dihadang ribuan warga yang menolak lahan ganja tersebut diamankan.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Dedy Setyo Yudo Pranoto mengatakan, kurangnya pemahaman masyarakat setempat tentang bahaya ganja membuat pemilik kebun ganja leluasa menanam tanaman haram ganja tersebut.
Sehingga pemilik kebun ganja dengan mudah memprovokasi warga untuk menghalangi petugas datang ke lokasi.
"Tahun 2013 lalu sudah kami gerebek, tapi gagal karena dihalangi dua ribuan warga. Warga di sana belum mengerti bahaya ganja," ungkap Dedi kepada merdeka.com, Jumat (29/8).
Saat melakukan penghalangan, warga membawa serta beragam jenis senjata tajam dan senjata api rakitan. Bahkan mereka tak segan melukai petugas jika berani mendekat ke lokasi.
"Untuk keamanan, saat itu penggerebekan dibatalkan dan anggota ditarik mundur," kata dia.
Namun, setelah dilakukan pendekatan dengan warga, pihaknya baru berhasil membongkar lahan ganja seluas tiga hektar sebanyak 10 ribu batang di kaki pegunungan di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang.
Gerebek Narkoba, polisi dikeroyok tentara
Anggota reserse narkoba Polres Metro Jakarta Timur dikeroyok belasan oknum tentara saat menggerebek kamar hotel yang diduga digunakan buat pesta shabu di Jakarta Timur, Selasa (19/11) tahun 2013 lalu.
Peristiwa berawal ketika sekira pukul 01:30 WIB, saat dua anggota tim Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur menggerebek kamar D7 Hotel Puri Caglag Condet, Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, ketika salah satu anggota tim, Brigadir Waskito, mengetuk pintu kamar dan langsung merangsek masuk saat pintu terkuak, petugas itu disambut dengan perlawanan seorang pria yang diduga tentara dari pasukan elit.
Kemudian polisi ditodong senjata api dan mereka berteriak-teriak memanggil temannya. Sejumlah pria berambut cepak keluar dari kamar lainnya.
Pelaku sekitar belasan orang langsung menganiaya dan merampas senjata api anggota, lalu melarikan diri. Dalam peristiwa tersebut, dua anggota polisi mengalami luka lebam di wajahnya.
Jejak pelaku terlacak karena mobil mereka ditinggalkan. Polisi melakukan koordinasi dengan Den Pom Jakarta Timur untuk menelusuri pemilik mobil yang ternyata anggota TNI.
Atas peristiwa tersebut, pada Selasa pagi dilakukan rapat koordani dihadiri Wadan Grup Kopassus Letkol Dedi Parasetyo, Danyon 32 grup III Kopassus Mayor Musmar, Kasi Krim Denpom Cijantung Kapt. Henri, Kasi Propam Polres Metro Jakarta Timur Kompol Ramli dan Kapolsek Metro Pasar Rebo Kompol Didi Haryadi dan yang lainnya.
Hasilnya disepakati, kasus ini diselesaikan secara damai antara kedua instansi dan senjata api polisi dikembalikan. Sedangkan terhadap tentara yang diduga pesta sabu ditangani secara internal TNI.
Gerebek narkoba, polisi dikepung dan dipanah
Pihak satnarkoba Polres Pelabuhan Makassar melakukan pengembangan terhadap tersangka penyalugunaan narkorba sebelumnya diamankan bernama Amirullah Alia Yoga. Tersangka mengaku mendapat barang terlarang berjumlah dua paket Sabu itu diperoleh dari tersangka DPO bernama Tomo.
Dari pengakuan tersangka hingga aparat Satnarkoba Polres Pelabuhan lansung melakukan pengejaran kepada tersangka di wilayah Dangko. Aparat Satnarkoba Polres Pelabuhan yang di pimpin Bripka Asnawi yang saat itu memasuki kampung Dangko dan lansung ke rumah A.
Pelaku saat kabur lansung menyampaikan teman-temannya kemudian melakukan aksi penyerangan kepada pihak kepolisian. Dari situasi penggerebekan malam itu malah Satnarkoba diserang warga di seputar itu. Warga mematikan lampu penerangan sehingga aparat sulit melakukan pengejaran. Tidak hanya itu warga pula menyerang polisi dengan menggunakan senjata tajam berupa busur parang dan senjata tajam lainnya
Anggota Polres Pelabuhan yang sudah terkepung oleh warga terpaksa melakukan langkah dan menghubungi bagian Kepala SPK Polres dan meminta bantuan. Berselang beberapa menit anggota Brimob Polda Sulsel menuju lokasi TKP mengamankan rekannya dari penyerangan warga. Begitu aparat tim gabungan Polri tiba di lokasi dengan jumlah cukup besar, warga pun pada kabur dan berlarian.