Kasus Sulit Dibuktikan, Bidan di Ogan Ilir Tetap Ngotot Diperkosa 5 Orang
Laporan pemerkosaan yang dialami seorang bidan desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berinisial YL, belum juga terungkap. Penyidik sulit membuktikan kasus itu tetapi pelapor ngotot menjadi diperkosa lima pelaku.
Laporan pemerkosaan yang dialami seorang bidan desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berinisial YL, belum juga terungkap. Penyidik sulit membuktikan kasus itu tetapi pelapor ngotot menjadi diperkosa lima pelaku.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, sama dengan temuan saat olah TKP, penyidik belum mendapati bukti kuat atas laporan itu. Bukti itu mulai dari sisa sperma, bulu kemaluan hingga jejak tangan dan sidik jari para pelaku atau hal lainnya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Kapan perubahan dalam interaksi seksual menjadi tanda selingkuh? Perubahan dalam interaksi seksual, baik berupa penurunan maupun peningkatan yang tidak biasa, dapat menjadi indikasi adanya perselingkuhan dalam sebuah hubungan. Apabila pasangan tiba-tiba menunjukkan kurangnya minat atau sebaliknya, menunjukkan gairah yang berlebihan, ini bisa menjadi petunjuk adanya orang ketiga.
"Keterangan korban masih tetap begitu (mengaku diperkosa), masih tetap begitu. Hanya saja tanda-tanda bekas pemerkosaan tidak ditemukan di korban, pembuktian ilmiahnya tidak mendukung," ungkap Zulkarnain, Selasa (13/3).
Menurut dia, wajar jika korban membantah atas temuan penyidik. Namun, polisi tidak bisa sembarang mengambil keputusan dalam sebuah kasus.
"Polisi butuhnya pembuktian ilmiah itu. Hanya laporan palsu atau tidak belum diungkap korban," ujarnya.
Meski kasus ini terbilang Suli, Zulkarnain memastikan tetap menyelidikinya. Dia menginstruksikan anak buahnya untuk lebih berhati-hati menangani kasus ini.
"Tidak SP3, kasus ini masih tetap dilakukan penyelidikan," pungkasnya.
Diketahui, bidan YL melapor ke polisi setelah menjadi korban perampokan dan pemerkosaan oleh lima orang tak dikenal di salah satu Puskesdes di Jalan Palembang-Indralaya, KM 13, Ogan Ilir, Selasa (19/2) dini hari.
Para pelaku masuk dari jendela samping dengan cara mencongkel kunci jendela kantor. Pelaku langsung membekap dan memperkosa korban yang tengah tidur. Korban yang terbangun berusaha melawan sehingga membuat pelaku marah dan memukuli wajah korban hingga muka serta bagian mata bengkak.
Situasi yang tengah hujan deras membuat perbuatan pelaku tidak diketahui tetangga sekitar. Usai memerkosa, para pelaku membawa kabur beberapa barang berharga milik korban.
Baca juga:
Minta Tolong Angkat Karung, Korban Malah Diperkosa Jefri di Kebun Akasia
Iming-imingi Jaket & Sepatu, Ayah Tiri di Gunungkidul Cabuli Anaknya Hingga Hamil
Kekerasan Seksual di Institusi Militer AS Adalah Fenomena Gunung Es
Senator AS Mengaku Pernah Diperkosa Perwira Angkatan Udara
Bejat, Ayah Tiri di Banda Aceh Cabuli Anak dan Ancam Pakai Pisau Sangkur