Kawanan gajah liar di Aceh acak-acak kebun sawit, warga ketakutan
Peristiwa ini dipicu beralihnya fungsi hutan menjadi perkebunan sawit.
Konflik gajah dengan manusia terjadi di Kabupaten Bireuen, Aceh sejak tiga hari terakhir ini. Hal ini membuat warga ketakutan dan tidak berani untuk berkebun. Lokasi konflik gajah berada dalam perkebunan sawit milik warga di Desa Peusangan, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Hingga sekarang gajah-gajah liar itu masih berada di lokasi.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Genman S Hasibuan membenarkan ada konflik satwa gajah di Bireuen. Genman mengaku sudah mengirimkan tim dari BKSDA untuk mencegah dan mengusir gajah tersebut.
"Anggota sudah turun sejak tiga hari lalu, yang jelas itu bukan permukiman warga, tetapi perkebunan warga dan ada rumah milik petani di perkebunan itu," kata Genman S Hasibuan, Sabtu (8/8).
Katanya, konflik gajah di kawasan itu sudah terjadi berulang kali. Karena itu merupakan jalur lintas gajah yang telah dijadikan perkebunan sawit oleh warga. Sehingga terjadilah konflik gajah dengan warga setiap gajah hendak melintas.
"Perkebunan itu merupakan jalur lintas gajah, jadi warga setempat telah menjadikan tempat itu perkebunan sawit. Sawit itu kan vitaminnya gajah, jadi wajar datang setiap saat," ungkapnya.
Untuk mencegah agar konflik gajah dengan manusia tidak terjadi kembali di kawasan itu, pihak BKSDA Aceh telah merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Bireuen untuk membebaskan wilayah lintasan gajah tersebut. Namun hingga sekarang Pemda setempat belum merealisasikannya.
"Benar memang tidak mudah merealisasikannya, tetapi begitulah cara satu-satunya untuk mencegahnya. Tanaman sawit itu digantikan dengan tanaman lain, seperti kayu hutan," tutupnya.