Kawasan Gunung Ranti Banyuwangi Kembali Terbakar, 4 Wisatawan Nekat Mendaki
Usai Maghrib, sekitar pukul 18.20, api makin membesar dan merembet hingga ke sisi barat hutan. Api mulai mencapai ke arah timur yang memiliki luas hutan sekitar 10 Hektar.
Kebakaran hebat kembali melanda kawasan pegunungan yang ada di Banyuwangi. Gunung Ranti yang masuk kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen dilanda kebakaran hebat sejak Sabtu (19/10) petang.
Dari informasi yang dihimpun, beredar kabar bahwa terdapat 4 wisatawan yang terjebak dalam kebakaran tersebut. Mereka nekat mendaki meski sudah diperingatkan oleh warga sekitar.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Bagaimana cara Banyuwangi mengembangkan olahraga paralayang di Gunung Menyan? Secara bertahap akan terus kami kembangkan destinasi Gunung Menyan ini. Mulai dari sarananya maupun aksesibilitasnya," tegas Ipuk.
-
Kapan kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi? Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023. Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan.
-
Bagaimana Banyuwangi menangani kemiskinan ekstrem? Menko mengapresiasi program-program penanganan kemiskinan yang dilakukan Banyuwangi dengan program-program partisipatif. Menko berharap Banyuwangi terus melakukan upaya progresif sehingga angka tersebut semakin bisa ditekan.
Namun, saat dikonfirmasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, belum memastikan kebenaran kabar tersebut. "Memang infonya seperti itu. Tapi laporan resmi yang kami terima, tidak ada pengunjung yang terjebak di sana," ujar Eka Muharam Suryadi, Kabid Kedaruratan dan Logistik yang juga juru bicara BPBD Banyuwangi saat dikonfirmasi Merdeka.com.
Berdasarkan informasi resmi yang dirilis BPBD Banyuwangi, api mulai terlihat sejak Sabtu (19/10) sekitar pukul 16.05 Wib di Kawasan Gunung Ranti yang masuk Dusun Jambuan, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Kebakaran makin membesar karena disertai angin kencang yang membuat beberapa pohon tumbang dan menimpa sebuah warung milik Heri yang merupakan warga sekitar.
Sekitar pukul 17.00 Wib, di kawasan hutan Gunung Ranti yang ada di sisi sebelah barat, sudah mulai terlihat kebakaran hebat. Kobaran api terlihat oleh beberapa warga pemilik warung yang ada di Areal Paltuding, Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Usai Maghrib, sekitar pukul 18.20, api makin membesar dan merembet hingga ke sisi barat hutan. Api mulai mencapai ke arah timur yang memiliki luas hutan sekitar 10 Hektar.
Akses yang terjal, ditambah saluran komunikasi yang sulit, membuat pemadaman api terkendala. Hingga pukul 22.00 Wib, kebakaran masih dalam pantauan BKSDA dan perangkat setempat, karena mereka sulit menjangkau lokasi yang susah terbakar.
Upaya pemadaman antara lain yang dilakukan personel Koramil 0825/22 Licin, juga terhambat. "Seluruh anggota kita yang ada di sana (Kecamatan Licin, red), berangkat ke sana sejak sore, dan masih siaga," ujar Hamidin, juru bicara Kodim 0825 Banyuwangi, saat dikonfirmasi terpisah.
Personel Koramil 0825/22 Licin yang hendak memadamkan api, tertahan di Dusun Ampelgading, Desa Tamansari. Mereka dilarang naik ke lokasi lahan kebakaran karena alasan keamanan. "Malam ini, di lokasi kebakaran, angin masih kencang. Penuh asap dan api masih keadaan menyala," ujar Eka Muharam.
Berdasarkan pemantauan petugas BPBD Banyuwangi di lokasi, peristiwa kebakaran diduga karena faktor alam. Yakni gesekan ranting di musim kering, yang potensial menghasilkan percikan api. "Titik awal yang terbakar sebenarnya masuk wilayah Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Namun, api menjalar hingga titik perbatasan kawasan Gunung Ranti, yang ada di Dusun Jambuan, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi," pungkas Eka.
Sebelumnya, kebakaran hebat juga terjadi di kawasan Gunung Raung pada malam (04/10) yang berada di perbatasan Banyuwangi-Bondowoso.
Baca juga:
3 Titik Api Kembali Muncul di Lereng Gunung Arjuno
Pemadaman Kebakaran di Gunung Arjuno dan Welirang Terkendala Cuaca
Pemadaman Kebakaran Hutan Gunung Arjuno dengan Water Bombing Terkendala Cuaca
Pemprov Jatim Minta Water Bombing Padamkan Karhutla di Gunung Arjuno-Welirang
Jalur Pendakian ke Gunung Cikuray Kebakaran
Area Kebakaran di Gunung Arjuno Makin Luas, Dibutuhkan Tambahan Personel Pemadaman