Kedepankan Intelijen, Ini Cara Panglima TNI Baru Bebaskan Pilot Susi Air dari Tawanan KKB
Jenderal Agus Subiyanto mengedepankan pendekatan soft power untuk membebaskan pilot Susi Air.
Jenderal Agus Subiyanto memastikan kondisi Philips dalam keadaan baik.
Kedepankan Intelijen, Ini Cara Panglima TNI Baru Bebaskan Pilot Susi Air dari Tawanan KKB
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menanggapi beredarnya video Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) memberikan tenggat waktu dua bulan kepada pemerintah untuk membebaskan pilot Susi Air kapten Philips Mark Mehrtens.
Dalam video itu, pimpinan KKB Egianus Kogoya menodongkan senjata ke kepala Philips.
Agus menyebut, bahwa itu merupakan video lama.
"Itu kan video lama itu," ujar Agus di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/11).
- Jenderal Bintang Dua Ini Pastikan Kondisi Pilot Susi Air yang Ditawan KKB
- Blak-blakan Pangdam XVII/Cenderawasih soal Nasib Pilot Susi Air Belum juga Bebas dari Sandera KKB
- Panglima TNI Yudo Laporkan Perkembangan Pembebasan Pilot Susi Air, Ini Hasilnya
- Ternyata OPM Tak Minta Rp 5 M buat Bebaskan Pilot Susi Air, Pentolannya Ungkap Syarat Sebenarnya
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini pun memastikan kondisi Philips dalam keadaan baik.
"Baik baik. Kan udah punya istri kan," ungkapnya.
Agus lalu bicara mengenai upaya penyelamatan Philips. Pihaknya memakai cara soft power yang mengedepankan intelijen dan teritorial.
"Saya sudah sampaikan kita akan menggunakan kekuatan smart power yang terdiri dari soft power, akan mengedepankan intelijen dan teritorial,"
kata Agus.
merdeka.com
Dia melanjutkan, cara hard power juga dipakai lantaran musuh adalah kombatan nersenjata. Namun, Agus tetap mengedepankan soft power.
"Hard power juga digunakan, mereka kombatan itu bersenjata jadi harus lawannya ya senjata. Tapi kita kedepankan soft power. Kan ada 3 front ya, front bersenjata, front politik diplomatik, front clandestine,"
tuturnya.
merdeka.com
Selain itu, pihaknya mengedepankan politik diplomatik militer antar wilayah yang ada di perairan Irian. Kemudian, bakal membuat semacam kesepemahaman bersama agar ada hubungan diplomatik, misalnya seperti latihan bersama maupun pertukaran pelajar.
"Itu mempererat hubungan baik dengan negara tetangga di wilayah Papua. Strateginya pendekatan diplomasi. Minta doa agar tawanannya bisa kembali ke negaranya. Mohon doa restu masyarakat,"
kata Agus.
merdeka.com
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua mengancam bakal menembak pilot Susi Air, Philips Mehrtens. Ancaman ini disampaikan oleh pimpinan KKB Kabupaten Nduga, Egianus Kogoya dalam sebuah video berdurasi 48 detik.
Dalam video itu, Egianus memberikan waktu dua bulan kepada pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi. Bila pemerintah tidak menggubris, Egianus Kapten Philips akan ditembak.
"Jika Indonesia dan negara tidak bicara untuk Papua, saya kasih waktu dua bulan, kalau tidak saya akan tembak. Saya hanya kasih waktu dua bulan," tuturnya dalam video tersebut.