Kejagung Periksa Asisten Pribadi Sandra Dewi Terkait Kasus Korupsi Komoditas Timah
Kejagung memastikan akan mengusut tuntas kasus tindak pidana korupsi.
Menurut Ketut, ada empat saksi yang diperiksa kali ini.
Kejagung Periksa Asisten Pribadi Sandra Dewi Terkait Kasus Korupsi Komoditas Timah
-
Bagaimana Sandra Dewi memulai karirnya? Mulai karirnya melalui ajang Miss Enchanteru Sebelum dikenal sebagai seorang crazy rich, Sandra Dewi memulai karirnya melalui ajang Miss Enchanteru pada tahun 2002 dan menjadi Duta Pariwisata Jakarta Barat.
-
Siapa yang memberikan julukan "lele berjamur" kepada Sandra Dewi? Sandra Dewi bercerita tentang julukan "lele berjamur". Momen julukan "lele berjamur" menjadi kenangan bagi Sandra Dewi. Banyak yang merasa dia terlalu cantik untuk dijuluki demikian.
-
Di mana Sandra Dewi mencoblos? Sandra Dewi dan Harvey Moeis dengan penuh semangat mengarahkan langkah mereka menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) di mana mereka telah memberikan suara pada hari sebelumnya, yaitu Rabu (14/2). Lokasi TPS tersebut berada persis di depan kediaman mereka.
-
Apa mimpi Sandra Dewi yang jadi kenyataan? Lewat keterangan unggahannya, Sandra Dewi mengaku mendapat momen 'mimpi yang jadi kenyataan'. Ia senang bisa nonton langsung klub basket yang jadi favoritnya tersebut.
-
Kenapa Sandra Dewi diperiksa oleh Kejaksaan Agung? Menurut ketut, keterangan Sandra berguna untuk meneliti apakah rekening yang telah diblokir oleh Tim Penyidik terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi yang disangka dilakukan oleh Tersangka Hervey Moeis. “Apabila terdapat dugaan terkait dengan kejahatan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Tersangka HM. Maka dapat dilakukan penyitaan terhadap rekening yang bersangkutan,” ujarnya.
Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022. Salah satunya adalah asisten pribadi artis Sandra Dewi.
“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Selasa (28/5).
Menurut Ketut, ada empat saksi yang diperiksa kali ini. Mereka adalah PL selaku Koordinator Lapangan PT Tinindo Inter Nusa, RP selaku Asisten Pribadi dari Istri tersangka Harvey Moeis (HM), SMD selaku Sekretaris Divisi Pengamanan PT Timah Tbk, dan HRT selaku Direktur PT Sariwiguna Binasentosa.
“Adapun keempat orang saksi diperiksa terkait dengan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah IUP di PT Timah Tbk tahun 2015-2022 atas nama Tersangka TN alias AN dan kawan-kawan,” kata Ketut.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan akan mengusut tuntas kasus tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022. Salah satunya dengan mendalami urgensi panggilan pemeriksaan terhadap para pendiri Sriwijaya Air, perihal tersangka Hendry Lie.
- Sandra Dewi Kembali Bersaksi dalam Sidang Korupsi Timah Suaminya
- Jawaban Menohok Kejagung Usai Sandra Dewi Ogah Cincin Kawin Disita: Enggak Usah Berpolemik Penyidikan Tak Profesional
- Sandra Dewi Tolak Cincin Kawin Disita Terkait Korupsi Timah Harvey Moeis, Ini Kata Kejagung
- Sandra Dewi Dikabarkan Jadi Tersangka Korupsi Timah, Begini Penjelasan Kejagung
“Tergantunglah urgensinya. Kan kita bicara soal kasus timah, ya kita skupnya di situ,” tutur Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung Kuntadi di Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (22/5).
Kuntadi mengakui, pihaknya sangat berhati-hati dalam menelusuri alat bukti di kasus korupsi komoditas timah. Sebab, dalam kasus ini badan hukum antara perusahaan terlibat rasuah, misalnya PT TIN dengan Sriwijaya Air, disebutnya berbeda.
Sehingga dengan begitu, untuk direksi atau bahkan keluarga Hendry Lie tidak serta merta dimintai keterangan, meski tersangka merupakan bagian dari pendiri Sriwijaya Air.