Kejagung usut korupsi restitusi pajak perusahaan Hary Tanoe
Kasus ini bermula saat Smartfren yang saat itu masih dikuasai Hary Tanoe melakukan transaksi dengan PT Jaya Nusantara.
Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Agung mulai mengusut kasus dugaan korupsi restitusi pajak perusahaan Mobile 8 yang kini berubah nama menjadi Smartfren dan dikuasai oleh Sinarmas Group. Kasus ini bergulir saat perusahaan tersebut dikuasai oleh bos MNC, Hary Tanoesoedibjo.
Ketua Tim Penyidik kasus tersebut, Ali Nurudin mengatakan kasus dugaan korupsi terkait restitusi pajak ini melibatkan Smartfren dengan PT Jaya Nusantara.
"Itu perusahaan telekomunikasi yang sekarang namanya Smartfren, dulu Mobile 8. Jadi, transaksi ini merupakan perdagangan antara Mobile 8 tahun 2007-2009," kata Ali di gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Rabu (21/10).
Dia menjelaskan kasus ini bermula saat Smartfren yang saat itu masih dikuasai Hary Tanoe melakukan transaksi dengan PT Jaya Nusantara sebesar Rp 80 miliar. Transaksi itu berkaitan dengan pembelian barang berupa alat-alat telekomunikasi.
Akan tetapi, PT Jaya Nusantara di Surabaya tidak mampu membeli barang-barang jasa telekomunikasi berupa handphone ataupun pulsa. Sehingga, lanjut dia, ada sebuah rekayasa yang seolah-olah terjadi perdagangan dengan membuatkan process order dan invoice sebagai fakturnya.
"Padahal uang Rp 80 miliar itu bukan berasal dari Jaya Nusantara, jadi seolah-olah mereka mampu membeli," tambah dia.
Atas transaksi itu, Smartfren lantas mengajukan restitusi pajak ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Surabaya Wonocolo agar masuk di bursa Jakarta.
"Di sini kemudian pengajuannya diproses dan dikabulkan menggunakan transaksi dan faktur yang seolah-olah ada perdagangannya. Jadi negara dirugikan sekitar Rp 10 miliar lah," terangnya.
Ali menjelaskan, kasus ini bergulir pada 2007-2009 di mana pemilik Smartfren adalah Hary Tanoe. Dia menegaskan jika kasus ini belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Pasalnya, kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan umum.
Hanya saja, saat kembali ditegaskan kembali siapa pemilik Smartfren saat kasus ini bergulir, Ali dengan tegas menyebut bos MNC Group tersebut.
"Ada salah satunya Harry Tanoe," pungkasnya.
Baca juga:
Akui kenal dekat, Menteri Yuddy sedih Dewie Yasin ditangkap KPK
Kejagung klaim telah tahan 68 tersangka korupsi sepanjang 2015
Penipu di China bikin ruang interogasi palsu untuk peras koruptor
Hary Tanoe sebut kinerja ekonomi setahun Jokowi-JK masih lambat
Hary Tanoe sebut korupsi tanggung jawab perorangan, bukan partai
Megaproyek Disneyland Lido masih dalam tahap konstruksi
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kasus korupsi? Sorotan kini tertuju pada Sirajuddin Machmud, suami dari Zaskia Gotik, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Apa kata bijak Soeharto tentang korupsi? Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.