Kejamnya keluarga Samsul, PRT dibunuh cuma karena tumpah air pel
Satu keluarga yang tega berbuat keji itu akan dikenakan pasal berlapis.
Tragisnya kisah PRT yang dianiaya majikan di Medan hingga kini masih bergulir. Tujuh orang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka atas penganiayaan yang mengakibatkan dua PRT tewas.
Satu keluarga yang tega berbuat keji itu akan dikenakan pasal berlapis yakni pasal pembunuhan, penganiayaan, pengeroyokan, KDRT, dan perdagangan manusia. Dua di antara mereka adalah pasangan suami istri yakni Syamsul Anwar dan Radika yang merupakan penyalur tenaga kerja.
Mereka menganiaya para PRT karena kesalahan yang sepele, bahkan karena hanya menumpahkan air pel salah satu dari PRT dianiaya hingga tewas. Bagaimana kisah kejamnya keluarga Samsul kepada PRT yang ada di rumah penampungannya? Berikut kisah tragisnya.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
-
Bagaimana TPA Piyungan ditutup? Penutupan ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembuatan pagar TPA dan penanaman vegetasi.
Cici tewas gara-gara tumpahkan air pel
Ferry, pelaku penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) di Medan memberikan pengakuannya di hadapan para wartawan, Rabu (3/12). Korban bernama Cici ternyata dia benamkan ke air hingga akhirnya tewas hanya karena air pel tertumpah.
Pengakuan itu disampaikan Ferry, sopir keluarga Syamsul Anwar, salah seorang yang melakukan penganiayaan sehingga menyebabkan hilangnya nyawa Cici.
"Cici itu awalnya mengepel disuruh ibu Radika (istri Syamsul Anwar), tapi air pelnya tumpah. Kami (bersama Bahri, seorang pekerja lain) dipanggil disuruh bawa ke kamar mandi. Kami angkat dan kami benamkan ke dalam air di bath tube," katanya, Rabu (3/11).
Ferry menyatakan Cici dibenamkan di dalam air di bath tube atas suruhan majikannya, Radika. Namun, Cici yang disebut berasal dari Jawa Barat itu tidak dipukuli. Akibat dibenamkan ke air, Cici tewas.
Jasad Cici dibuang ke Karo
Setelah dengan kejamnya menganiaya korban hingga tewas, pelaku masih memiliki cara lain agar perbuatannya tidak diketahui orang. Jasad Cici dibuang ke kawasan Karo atas perintah Syamsul.
Cici dipastikan tewas dan dibuang ke kawasan Barus Jahe, Karo. Perempuan ini ditemukan sebagai Mrs X pada 31 Oktober dan sudah dimakamkan di TPU Kristen di Jalan Irian Kabanjahe.
Belakangan, polisi juga menyatakan korban bertambah menjadi dua orang. Mereka menyatakan Mrs X yang ditemukan di Labuhan Deli merupakan Yanti, PRT lainnya.
Korban penganiayaan PRT di Medan bertambah
Polisi menemukan fakta baru dalam kasus penganiayaan terhadap sejumlah calon pembantu rumah tangga (PRT) di Medan. Mereka sudah memastikan jumlah korban tewas bertambah menjadi 2 orang.
"Sebenarnya ada tiga nama pekerja yang dilaporkan tewas, ini berdasarkan keterangan para korban penganiayaan yang selamat. Dua (korban) sudah didapat, satu lagi masih diselidiki," kata Kasatreskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Istanto Bram kepada wartawan, Senin (1/12).
Korban tewas yang sudah ditemukan yaitu Cici yang ditemukan di Karo, dan Yanti yang ditemukan di kawasan Labuhan Deli beberapa waktu lalu. Seperti Cici, Yanti juga sempat tidak dikenali, sampai akhirnya saksi mengenalinya melalui foto mayatnya.
"Jadi ada sebuah foto korban tewas. Saat ditunjukkan foto itu, para PRT meyakini itu rekan mereka yang bernama Yanti yang disebut dibunuh seminggu setelah Cici tewas," sambung Bram.
10 Orang hilang di kasus perbudakan PRT di Medan
Polisi tidak berhenti setelah memastikan bertambahnya pembantu rumah tangga (PRT) yang tewas akibat dianiaya di lokasi penampungannya di Jalan Beo simpang Jalan Angsa Medan. Mereka mendalami pengakuan korban selamat yang menyatakan terdapat 10 rekannya yang hilang selama di penampungan.
"Berdasarkan keterangan korban selamat yang dijadikan sebagai saksi, terdapat sekitar 10 orang pekerja yang menghilang dari rumah itu, namun belum diketahui apakah tewas atau melarikan," ujar Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Istanto Bram kepada wartawan, Senin (1/12).
Saat ini, polisi masih mencari keberadaan 10 PRT yang disebut hilang itu. Mereka baru memastikan 2 korban tewas, yaitu Cici dan Yanti. Jasad Cici ditemukan di Karo, sedangkan Yanti ditemukan di kawasan Labuhan Deli. Keduanya sempat tidak dikenali dan dijadikan Mrs X.
"Sebenarnya ada tiga nama pekerja yang dilaporkan tewas, ini berdasarkan keterangan para korban penganiayaan yang selamat. Dua (korban) sudah didapat, satu lagi masih diselidiki," kata Wahyu.