Kejar 9 Anggota Teroris MIT Poso, Satgas Madago Raya Bentuk 3 Tim
Tiga tim dibentuk oleh Satuan Tugas Madago Raya untuk mengejar sembilan orang anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa dalam daftar pencarian orang (DPO). Tiga tim itu terdiri dari tim pengejar, tim sekat, dan tim kegiatan preventif untuk warga Poso agar tidak terganggu dari kegiatan perburuan.
Tiga tim dibentuk oleh Satuan Tugas Madago Raya untuk mengejar sembilan orang anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa dalam daftar pencarian orang (DPO). Tiga tim itu terdiri dari tim pengejar, tim sekat, dan tim kegiatan preventif untuk warga Poso agar tidak terganggu dari kegiatan DPO MIT Poso tersebut.
"Untuk masyarakat ada tim preventif agar masyarakat tidak terganggu dengan kegiatan para teroris ini," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto, Senin (31/5). Dikutip dari Antara.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kapan Tiko Aryawardhana meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan? Pada Rabu dini hari tanggal 17 Juli sekitar pukul 00.35 WIB, setelah selesai pemeriksaan, suami dari Bunga Citra Lestari ini terlihat berjalan cepat meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana lokasi Trehaus School Jakarta? Trehaus School terletak di Sentral Senayan I.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
Hasil analisa Kepolisian, sembilan DPO MIT Poso terbagi dari dua kelompok. Satu kelompok berjumlah empat orang dan satu kelompok lagi berjumlah lima orang.
"Karena kemarin ada lima orang, berdasarkan keterangan saksi itu dipimpin oleh DPO MIT Poso, Qatar. Bisa jadi sembilan orang ini terbagi dua, satu kelompok dipimpin Qatar dan satu kelompok lagi dipimpin Ali Kalora," jelasnya.
Untuk kekuatan DPO MIT Poso ini, Didik Supranoto menyebutkan pihak kepolisian belum mempunyai data yang tepat.
"Berapa amunisinya dan senjata mereka nanti kita akan sampaikan saat tim satgas Madago Raya punya data yang tepat," sebutnya
Usai pembunuhan empat korban di Desa Kalimago tersebut, Kepolisian mengimbau warga untuk tetap tenang dan tetap melaksanakan kegiatan seperti biasanya.
Selain itu, warga juga diimbau untuk melaporkan kepada polisi terdekat jika melihat keberadaan sembilan orang DPO MIT tersebut.
"TNI dan Polri yang tergabung di satgas Madago Raya telah melakukan kegiatan secara maksimal untuk titik yang dicurigai sebagai lintasan para Mujahidin Indonesia Timur di tempat tempat turun terhadap masyarakat," tambahnya.
Baca juga:
Kunker ke Sulteng, Panglima TNI dan Kapolri Temui Satgas Pemburu MIT Poso
Ali Kalora Dikabarkan Ingin Menyerahkan Diri, Ini Kata Polisi
Komisi III Duga Ada Aktor Memainkan Peran di Belakang Teroris MIT dan KKB
Hadapi Kelompok Teroris MIT dan KKB Harus Secara Keras dengan Militer
Pemerintah Kutuk Keras Aksi Teroris MIT Bunuh 4 Petani Poso