Kelelahan dan 2 Kali Masuk Rumah Sakit, Petugas KPPS di Samarinda Meninggal
Penyelenggara Pemilu 2019 di Samarinda, Kalimantan Timur, kembali berduka. Wahyu Saputra, petugas KPPS di TPS 139 kelurahan Sungai Pinang, malam ini meninggal di RS Dirgahayu. Jenazah Wahyu disemayamkan di rumah duka, untuk dimakamkan Rabu (15/5) besok.
Penyelenggara Pemilu 2019 di Samarinda, Kalimantan Timur, kembali berduka. Wahyu Saputra, petugas KPPS di TPS 139 kelurahan Sungai Pinang, malam ini meninggal di RS Dirgahayu. Jenazah Wahyu disemayamkan di rumah duka, untuk dimakamkan Rabu (15/5) besok.
Wahyu menghembuskan napas terakhirnya sekira pukul 18.52 WITA malam ini tadi, di usia yang masih relatif muda 28 tahun. Belum diketahui jelas penyakit bawaan yang diderita Wahyu.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa tugas utama KPPS dalam Pemilu? Tugas utama KPPS meliputi persiapan ruang pemungutan suara hingga pelaporan hasil pemungutan suara.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"Awal kami tahu, almarhum kelelahan setelah menyelesaikan perhitungan suara. Kemudian istirahat di rumah," kata Ketua KPU kota Samarinda Firman Hidayat, kepada merdeka.com, Selasa (14/5) malam.
Dari keterangan keluarga, kondisi kesehatan sempat membaik, Wahyu beraktivitas seperti biasa. Bahkan, dia sempat menggunakan motor, untuk bepergian. "Kemudian ada jatuh dari motor, setelah itu masuk rumah sakit," ujar Firman.
"Kemudian almarhum keluar rumah sakit, kemudian masuk lagi di rumah sakit Dirgahayu. Saya sempat jenguk tanggal 5 Mei kemarin. Belum diketahui pasti almarhum sakit apa. Tapi yang jelas, secara fisik sehat, meski awalnya memang sempat kecapekan," tambah Firman.
Setelah dua kali masuk rumah sakit, kabar meninggalnya Wahyu, mengejutkan penyelenggara Pemilu di Samarinda. "Baru ini tadi kami terima kabar, Pak Wahyu meninggal," ungkap Firman.
Malam ini, Wahyu disemayamkan di rumah duka, di kawasan Jalan Merdeka IV. Rencananya, almarhum Wahyu akan dimakamkan di pemakaman muslimin di kawasan Gunung Lingai, Rabu (15/5) pagi. "Ini adalah yang keempat penyelenggara Pemilu di KPPS Samarinda meninggal. Kami sangat berduka," pungkas Firman.
Baca juga:
Rapat di DPR, Menkes Tegaskan Belum Temukan Kejanggalan Kasus KPPS Meninggal
Din Syamsuddin Desak Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Kematian Petugas Pemilu
Bertemu Bawaslu, BPN Pertanyakan Banyak KPPS Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Kelelahan Pemicu Sakit yang Sebabkan Petugas KPPS Meninggal
Moeldoko sebut Isu Petugas KPPS Diracun adalah Pemikiran Sesat
Menkes Sebut Petugas KPPS Paling Banyak Meninggal di Pulau Jawa
Fadli Zon Desak DPR Segera Bentuk Pansus Pemilu