Kelelahan dan hamil besar, istri Ali Kalora belum bisa diperiksa
Kelelahan dan hamil besar, istri Ali Kalora belum bisa diperiksa. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, pemeriksaan terhadap Tini belum bisa dilakukan tim satgas Tinombala. Sebab, kondisi Tini belum stabil dan harus menjalani perawatan.
Satgas Tinombala akhirnya menangkap Tini Kalora yang merupakan istri dari pentolan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora, di Desa Moengko Lama, Poso Kota, Selasa (11/10). Tini ditangkap setelah beberapa lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terorisme.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, pemeriksaan terhadap Tini belum bisa dilakukan tim satgas Tinombala. Sebab, kondisi Tini belum stabil dan harus menjalani perawatan.
"Istrinya belum bisa diperiksa. Masih diberikan fasilitas untuk kesehatan dulu ke tim medis RS Bhayangkara, Palu," kata Boy saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (12/10).
Boy menambahkan, berdasarkan laporan sementara Tini baru bisa diperiksa tiga hari ke depan. Sehingga, kata dia, kepolisian belum bisa melangsungkan berita acara pemeriksaan (BAP) Tini.
"Mungkin sekitar tiga hari baru bisa diambil keterangan. Jadi hari ini status belum di-BAP," ujarnya.
Dikatakan mantan Kapolda Banten itu, kondisi Tini turun lantaran kelelahan. "Informasinya kecapekan. Makanya penyidik tidak berani memaksakan meminta keterangan saat ini hingga recovery kondisinya," ucap dia.
Meski telah menangkap Tini sejak beberapa bulan waktu lalu, dari tangan Tini polisi tidak menemukan barang bukti satu pun. Namun, polisi tidak akan menyerah dan akan terus mengembangkan kasus tersebut.
"Kami tidak menemukan bukti. Nanti yang akan dikembangkan apakah pernah membawa, meletakkan, menyimpan, nanti dalam pemeriksaan," tandas Boy.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Suhfahriadi mengatakan, Tini Susanti ditangkap dalam keadaan hamil. Hal itu kata dia, berdasarkan penyelidikan awal Polisi di lapangan dan hasil pemeriksaan kepada yang bersangkutan.
Menurut dia, kondisi Tini cukup kuat untuk dibawa ke Polda Sulteng Kota Palu, setelah mendapatkan perawatan sementara di Mapolres Poso. Selain itu, yang bersangkutan diperkirakan akan melahirkan pada bulan November mendatang.
"Tersangka selanjutnya akan kita berangkatkan ke Palu, kemudian menjalani perawatan sambil menunggu kelahiran anaknya," kata Rudy di Poso kepada wartawan, Selasa (11/10).
Rudy melanjutkan, dengan tertangkapnya Tini Susanti, tiga orang perempuan dalam target DPO akhirnya telah selesai. Mereka adalah Jumiatun Muslim alias Umi Delima istri Santoso, Nurmi Usman alias Oma istri Basri yang ditangkap bersamaan dan Tini Susanti alias Umi Fadel ditangkap hari ini.
"Kini tersisa 10 DPO lagi dan semuanya laki-laki," ujar dia.
Baca juga:
Sembunyi di rumah warga, istri Ali Kalora ditangkap Satgas Tinombala
Anak buah Santoso dimakamkan di Purbalingga, pers dilarang meliput
Operasi Tinombala akan berakhir jika Ali Kalora ditangkap
Satgas Tinombala tembak mati anggota MIT Busron
Tangisan orangtua warnai penyerahan jenazah Andika di RS Bhayangkara
Polri mewaspadai pergerakan Ali Kalora pasca tertangkapnya Basri
Ditangkap tanpa melawan, proses hukum teroris Basri tetap berjalan
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Siapa istri Hengky Tornando? Pada tahun 1992, Hengky Tornando menikahi aktris Baby Zelvia.
-
Siapa yang membunuh istri dan anak-anak Soeparwi? Sono mengaku dialah yang membunuh Soeminah dan kedua anaknya sebelum akhirnya melakukan usaha percobaan bunuh diri dengan menghirup gas.
-
Kapan Prabowo dan Titiek Soeharto memutuskan untuk bercerai? Namun sayang, keduanya memutuskan bercerai pada tahun 1998.
-
Di mana Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Di mana ibu tikus dan anaknya mengobrol? Pada suatu hari, seorang ibu bersama anaknya dari bangsa tikus sedang asik mengobrol di atas selokan.