Keluar Rp 80 juta tak lulus perwira, Bripka IL polisikan Brigadir RS
Duit dijanjikan bakal kembali. Namun, setahun berlalu Brigadir RS justru cuek ketika ditanya duit Rp 80 juta.
Bripka IL (40) melaporkan rekan seprofesinya Brigadir RS ke Mapolda Riau. laporan ini lantaran IL merasa ditipu RS soal perjanjian bisa meluluskan dirinya dalam mengikuti tes Sekolah Inspektur Polisi (SIP), dengan membayar uang senilai Rp 80 juta.
Bukan tanpa sebab, uang yang telah diberikan ternyata tidak membuat Bripka IL lulus tes SIP. Padahal Brigadir RS mengaku punya kenalan di Mabes Polri dan bahwa IL bakal lulus. Bahkan bila tidak lulus, pelaku siap mengembalikan uang itu.
Namun setelah tidak lulus, IL meminta duitnya agar dikembalikan. Namun Brigadir RS tidak merespon, bahkan sudah hampir satu tahun lamanya. Tak ayal, Brigadil IL melaporkan rekanya itu atas kasus dugaan penipuan.
"Korban (Bripka IL) mengaku dalam perjanjian dan penyerahan uang tersebut dilakukan di atas kuitansi," ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sik kepada merdeka.com Kamis (12/5).
Informasi dirangkum merdeka.com di kepolisian menyebutkan, kejadian ini sekitar tahun 2015 lalu. Ketika itu Brigadir RS membujuk abang ipar dari korban dengan menawarkan bisa meluluskan IL yang akan mengikuti tes SIP. RS mengaku punya kenalan di Mabes Polri.
Adapun tes SIP adalah sekolah yang bisa diikuti setiap anggota polisi ingin meningkatkan jenjang karir dan kepangkatannya untuk menjadi seorang perwira berpangkat Inspektur polisi dua (Ipda).
Baca juga:
Bos batubara asal Surabaya cuma modal percaya transaksi miliaran
Temuan mengerikan impor kulit sapi untuk bahan makanan
Terdakwa yang hilang disidangkan dengan terbaring di Surabaya
Gagal berangkat, jamaah umrah KH Mahfudz Abdullah dibayar cek kosong
Gagal berangkat, puluhan jemaah umrah laporkan Garuda ke polisi
Kecewa tak berangkat, biro umrah di Neglasari disegel calon jamaah
-
Siapa yang berperan dalam menjaga keamanan pemilu di Kota Pekanbaru? Polri bersama masyarakat bersinergi menciptakan kondusifitas jelang Pemilu 2024.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi melacak keberadaan Pegi Setiawan? Polisi menangkap PS (Pegi Setiawan) saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jl Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong,” kata dia, Rabu (22/5) malam. “(Pegi selalu) berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung,” Jules melanjutkan.