Keluarga Harus Bentengi Anak dari Informasi yang Merusak Karakter
Seiring dengan berkembangnya teknologi digital yang belakangan semakin pesat diperlukan ada upaya untuk membentengi anak bangsa terhadap informasi yang dapat merusak karakter. Meski tidak mudah, hal tersebut harus dilakukan dan dapat dimulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu.
Seiring dengan berkembangnya teknologi digital yang belakangan semakin pesat diperlukan ada upaya untuk membentengi anak bangsa terhadap informasi yang dapat merusak karakter. Meski tidak mudah, hal tersebut harus dilakukan dan dapat dimulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu.
Salah satu contohnya orang tua tak melepas bebas anak mengakses internet tanpa pengawasan.
-
Apa saja ciri-ciri gangguan kesehatan mental pada ibu hamil? "Kalau pada ibu hamil khususnya ada perasaan tertekan sepanjang hari, ada insomnia atau hypersomnia, jadi kebanyakan tidur atau sulit tidur, kebanyakan makan atau sulit makan," kata Lenny beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa saja jenis gangguan kesehatan mental yang bisa dialami oleh ibu hamil? Beberapa jenis gangguan mental memang bisa dialami siapapun termasuk ibu hamil. Beberapa di antaranya bersifat umum namun ada pula yang perlu diwaspadai.Bila dibiarkan maka akan berpengaruh pada janin dan kondisi kehamilannya. Menurut Kids Health, ada beberapa jenis gangguan mental yang bisa dialami ibu hamil. Simak beberapa gangguan kesehatan mental saat hamil beserta cara mengatasinya.
-
Kenapa penting untuk mengatasi gangguan kesehatan mental pada ibu hamil? Gangguan kesehatan mental pada ibu hamil adalah hal yang perlu diperhatikan dengan seksama. Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia), Lenny Utama Afriyenti S.Psi M.Psi, menegaskan bahwa pemahaman terhadap gangguan tersebut sangat penting karena dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu dan aktivitas sehari-hari mereka.
-
Siapa yang merasa khawatir akan kesejahteraan mental anak-anaknya? Sarwendah menjelaskan bahwa tindakan tegas yang diambil adalah karena kekhawatiran akan kesejahteraan mental anak-anaknya yang sudah mampu membaca, dan ia tidak ingin mereka terganggu dengan berita-berita negatif yang tersebar.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental dan fisik ibu menyusui? Memelihara Kesehatan Mental dan Fisik Kesehatan fisik dan mental memiliki dampak besar terhadap produksi ASI. Stres yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon yang penting dalam proses menyusui. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk menemukan metode untuk mengelola stres, seperti melalui meditasi, yoga, atau sekadar berjalan-jalan di luar.
-
Kapan ibu hamil harus mulai menjaga kesehatan mentalnya? Kesehatan mental penting diperhatikan selama masa kehamilan. Edukasi diri Anda dan pasangan tentang hal ini. Masa kehamilan membawa perasaan campur aduk, dan tidak semuanya baik terutama jika ini adalah kehamilan pertama atau kehamilan yang tidak direncanakan. Tak perlu khawatir saat merasa kewalahan atau sedikit tertekan saat hamil. Sebab, hal tersebut normal adanya. Yang penting Anda pelajari adalah teknik atau cara menjaga kesehatan mental saat hamil.
"Ini sangat berbahaya karena ada titik ketika nanti si anak merasa lebih percaya kepada informasi yang dia baca di internet daripada harus percaya dengan informasi dari guru atau orang tuanya," kata Ketua Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho dalam siaran pers, Senin (11/3).
Menurutnya, ketika anak mulai menggunakan teknologi maka orang tua harus punya pemahaman yang kuat terkait bagaimana mendidik anak menggunakan teknologi digital dengan baik yang biasa disebut digital parenting.
"Ini agar jangan sampai anak terpapar hal-hal yang bisa membahayakan dia secara keamanan atau mengunyah konten-konten negatif seperti ujaran kebencian ataupun juga konten-konten yang terkait dengan radikalisme," katanya.
Di lingkup masyarakat perlu ada gerakan untuk membuat aktivitas 'offline' supaya anak-anak kembali saling bertatap muka, beraktivitas nyata bersama. Sehingga tidak tenggelam dalam dunianya sendiri.
Di lingkup lembaga pendidikan, kata Septiaji, anak-anak perlu diberikan materi terkait literasi digital agar memiliki kemampuan menggunakan berbagai perangkat teknologi digital dengan baik, dan juga literasi media agar tidak gampang menelan mentah-mentah informasi yang diperoleh.
Dia berharap bisa dibuatkan suatu kurikulum yang integratif oleh pemerintah. Kalaupun bukan kurikulum khusus, setidaknya bisa disisipkan atau diintegrasikan dengan kurikulum yang sudah ada.
"Pemerintah punya kurikulum TIK (Teknologi, Informasi dan Komputer), tetapi saya rasa perlu dipertajam dan diperkaya sehingga ketika anak-anak bertemu dengan teknologi digital bisa menjadi lebih produktif, bukan justru sebaliknya," ujarnya.
Menurut Septiaji, anak-anak hendaknya diarahkan menjadi produsen konten, bukan sekadar menjadi konsumen.
"Hal-hal seperti itu yang perlu kita tanamkan dan perlu kita masukkan dalam kurikulum sehingga mereka tidak gagap dan bahkan bisa menangkal konten yang menyesatkan saat menggunakan teknologi digital," katanya.
Baca juga:
Merasa Takut dan Gelisah Tiba-Tiba? Mungkin Kamu Tengah Mengalami Serangan Panik
Mengapa Orang Tua Cenderung Tidur Malam Lebih Sebentar?
Ini Sejumlah Faktor di Tempat Kerja yang Bisa Timbulkan Stres Berat
Stres Berat Paling Banyak Dialami oleh Pekerja dari Sejumlah Sektor Ini
4 Hal yang Menyebabkan Tubuh Terasa Lelah pada Siang Hari
Wanita yang Punya Alis Tebal Ternyata Cenderung Menunjukkan Perilaku Narsistik