Keluarga keraton ribut, Tingalan Jumenengan Surakarta tetap lanjut
Keluarga keraton ribut, Tingalan Jumenengan Surakarta tetap lanjut. Meskipun perseteruan antar keluarga di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat masih berlangsung, namun upacara Tingalan Dalem Jumenengan tetap akan berlangsung. Upacara ini adat peringatan ulang tahun naik tahta yang ke 13 Raja Paku Buwono XIII.
Meskipun perseteruan antar keluarga di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat masih berlangsung, namun upacara Tingalan Dalem Jumenengan tetap akan berlangsung. Upacara adat peringatan ulang tahun naik tahta yang ke 13 Raja Paku Buwono XIII tersebut akan dilangsungkan di Sasana Sewaka 22 April mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan Plt Raja, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger. Menurut pria berambut gondrong itu, Tingalan Jumenengan merupakan upacara adat yang wajib dilakukan seperti halnya upacara HUT RI, tanggal 17 Agustus. Meski tanpa kehadiran raja, upacara akan diisi dengan pagelaran tari Bedhaya Ketawang.
"Tari Bedhaya Ketawang itu seperti lagu Indonesia Raya. Kalau presiden berhalangan hadir, lagu Indonesia Raya kan tetap harus dinyanyikan. Jadi kalau pas Tingalan Jumenengan raja tidak hadir, tarian Bedhaya Ketawang tetap kita sajikan," ujar Puger, Kamis (6/4).
Terkait persiapan, Puger mengaku belum melakukannya. Dia juga masih menanti hasil mediasi dengan kubu PB XIII yang difasilitasi oleh wali kota dan anggota Wantimpres, Jenderal Purn Subagyo HS.
"Kalau latihan khusus belum ada. Kalau reguler kan tiap 35 hari ada latihan tari Bedhaya Ketawang," katanya.
Puger menjelaskan, tari Bedhoyo Ketawang adalah tarian kebesaran yang hanya dipertunjukkan ketika penobatan serta Tingalan Dalem Jumenengan. Bedhaya Ketawang yang dibawakan 9 gadis ini hanya ditarikan untuk sesuatu yang khusus dan dalam suasana yang sangat resmi.
Baca juga:
13 Tahun kisruh Keraton Solo seolah tak berujung
Usulan 2 kubu di Keraton Surakarta akan disampaikan ke Jokowi
Jadi utusan Presiden, Wali Kota Solo temui 2 kubu Keraton Surakarta
Api konflik keluarga Keraton Surakarta tak kunjung padam
Imbas konflik keluarga, museum Keraton Surakarta terpaksa ditutup
Digugat Rp 2,1 M, Raja Surakarta ancam usir putri dari keraton
Utusan Presiden Jokowi ke Solo bantu selesaikan konflik keraton
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
-
Dimana letak lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum memasuki area Keraton Surakarta, pengunjung akan melintasi sebuah lorong yang kanan kirinya diapit tembok tinggi.
-
Siapa saja yang mendapat gelar kehormatan dari Keraton Surakarta? Sebelum Paula, ada beberapa artis Tanah Air yang juga turut mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Gelar ini hanya diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai mampu melestarikan budaya dan mampu menjaga keberagaman.
-
Kapan revitalisasi Keraton Surakarta dimulai? Proses revitalisasi Keraton Surakarta yang rencananya menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan dimulai pada September 2023.