Keluarga Sampaikan Permohonan Maaf Atas Kesalahan Soeharto Selama 32 Tahun jadi Presiden
Tutut Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf ayahnya selama 32 tahun memimpin Indonesia
Perwakilan keluarga Presiden ke-2 Soeharto hadiri acara Silaturahmi Kebangsaan bersama pimpinan MPR RI di Ruang Delegasi lantai 2, Gedung Nusantara IV MPR pada Sabtu (28/9/2024).
Dalam kesempatan itu, Putri Mantan Presiden Soeharto, Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau dikenal Tutut Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf ayahnya selama 32 tahun memimpin Indonesia.
- FOTO: Momen Putri Soeharto Minta Maaf Jika Sang Ayah Ada Salah Saat Jadi Presiden 32 Tahun
- VIDEO: Keluarga Trah Soeharto Semakin Lengket dengan Presiden Terpilih Prabowo
- Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto
- Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024
"Memang manusia tidak ada yang betul selalu ya, pasti ada salahnya. Kami juga mohon maaf kalau selama ini bapak ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan," kata Tutut Soeharto dalam sambutanya.
Tutut juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinan MPR yang telah menghapus nama Soeharto dari Ketetapan (TAP) MPR Nomor 11 Tahun 1998, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN).
"Ini semua yang membuat kamu keluarga terharu karena para pimpinan telah memutuskan dengan sepakat semuanya ditandatangani semuanya tentang pencabutan nama bapak dari TAP MPR tersebut," ucap dia.
Hal yang sama juga disampaikan, Siti Hediati Hariyadi atau disapa Titiek Soeharto. Dia mengatakan, tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dia menyadari, selama ayahanda memimpin bangsa ini ada hal-hal yang tidak berkenan di hati masyarakat.
"Kami mewakili keluarga besar pak Harto minta maaf yang sebesar besarnya," ucap dia.
Jasa Soeharto
Kendati, Titiek mengatakan, sebagai bangsa juga tidak bisa melupakan yang sudah dilakukan selama 32 tahun memimpin bangsa ini.
Dari beliau memimpin inflasi yang begitu besar, ratusan persen dalam beberapa tahun bisa menjadi selisih satu digit. kemudian penghargaan yang diterima dar lembaga-lembaga internasional.
"Kita bisa dari negeri pengimpor beras terbesar menjadi swasembada, semua itu diakui oleh internasional. Untuk itu dan banyak lagi hal-hal yang lainnya, mohon itu juga tidak dilupakan oleh para pimpinan pendiri bangsa dan juga masyarakat indonesia," ucap dia.
Titiek juga menghaturkan rasa terimakasih kepada pimpinan MPR yang telah menghapus nama Soeharto dari Ketetapan (TAP) MPR Nomor 11 Tahun 1998, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN).
"Kami menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setinggi-tingginya kepada pimpinan MPR dan seluruh anggota MPR yang telah secara bulat berkecepatan untuk mencabut nama pak Harto mantan presiden RI kedua dari ketetapan MPR," tandas Titiek.