Kemarau panjang, musim hujan di Sulsel diperkirakan mundur
Konsentrasi awan di beberapa daerah tidak stabil. Tingkat kelembapan juga rendah.
Musim hujan tahun ini di wilayah Sulawesi Selatan diperkirakan akan mundur dari perkiraan sebelumnya, yakni pada akhir Oktober. Hal itu dikarenakan kondisi kemarau yang cukup panjang tahun ini.
Demikian dikatakan Kepala sub bidang Pelayanan Jasa kantor Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah IV Makassar, Sujarwo, saat ditemui di kantornya, Senin, (26/10).
"Awalnya diperkirakan akhir Oktober ini mulai hujan, tapi nyatanya akan mundur hingga pertengahan Nopember mendatang," kata Sujarwo.
Sujarwoi menambahkan, lazimnya pada akhir Oktober sudah turun hujan di beberapa daerah tertentu. Beberapa hari lalu, imbuhnya, satelit sempat memantau sudah terlihat awan di wilayah Kabupaten Gowa, Maros, dan Pangkep. Namun hari ini, keberadaan awan di daerah itu tidak lagi terdeteksi oleh satelit.
Kelembapan udara, kata Sujarwo, saat ini tergolong sangat kering, yakni berkisar 25-60 persen. Hal ini sangat mudah memicu terjadinya kebakaran hutan. Namun dia menampik kecepatan angin memungkinkan turut membantu meluasnya kebakaran hutan. Sebab, angin berembus rata-rata 10 hingga 30 kilometer per jam. Menurut dia, angin kencang hanya terjadi di wilayah pesisir pantai barat Sulawesi Selatan, seperti di Kabupaten Maros, Makassar, Pangkep, dan Barru.
Terkait persebaran titik api, Sujarwo menyatakan sebelumnya terdeteksi di hutan di Kabupaten Maros, Gowa, dan Bone. Namun hari ini sudah tidak terdeteksi lagi oleh satelit. Berbeda dengan Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat. Di sana saat ini terdeteksi lima hingga enam titik api.
"Tiga minggu lalu saya ke Luwu Utara dan Mamasa. Kebakaran di hutannya salah satunya dipicu oleh pembakaran yang dilakukan oleh warga. Saya lihat dengan mata kepala sendiri, warga lakukan pembakaran karena ingin membuka lahan untuk bercocok tanah merica atau lada," ujar Sujarwo.
Baca juga:
Ini sejarah dan tata cara salat Istisqa untuk minta hujan
Dilanda kekeringan, warga di Magelang gelar doa minta hujan
Api Lawu makin membesar, PMI Solo kirim tim medis & mobil damkar
Gunung Rakutak Bandung terbakar, diduga warga buka lahan
Kompaknya 2 anggota TNI berbagi mi instan di tengah kabut asap
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Apa saja yang ditemukan di Desa Sekar Gumiwang saat muncul di musim kemarau? Di sana banyak ditemukan bangunan bekas rumah penduduk, sumur, bahkan jembatan jalan raya.
-
Apa pengertian dari cuaca hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi. Hujan biasanya terbentuk ketika uap air naik ke atmosfer, mendingin, dan kemudian berkondensasi menjadi tetes air. Tetes-tetes air ini kemudian bergabung membentuk awan, dan akhirnya jatuh ke bumi sebagai hujan.
-
Kenapa doa minta hujan penting di musim kemarau? Bukan hanya udara yang terasa kering dan panas, tidak turunnya hujan juga membuat banyak kerugian seperti gagal panen.
-
Mengapa Embung Alastuwo sering kering di musim kemarau? Menurut warga, Embung Alastuwo kerap kering tanpa air saat musim kemarau.
-
Kapan puncak musim hujan di Indonesia? BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.