Kemenag Ingatkan Jangan Tergiur Tawaran Paket Umrah Murah
Jaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan memeriksa travel umrah di aplikasi khusus.
Kemenag Ingatkan Jangan Tergiur Tawaran Paket Umrah Murah
Kementerian Agama mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur dengan tawaran umrah dengan biaya murah. Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Jaja Jaelani mengatakan tawaran umrah murah sangat berisiko dari sisi pelayanan yang diberikan.
- Kemenag Ingatkan Jemaah Pemegang Visa Non Haji Segera Tinggalkan Arab Saudi Sebelum Dideportasi
- Batas Akhir Visa Umrah Tanggal 23 Mei, Kemenag Minta Warga Indonesia Segera Tinggalkan Arab Saudi
- Kemenag Bakal Sanksi Biro Perjalanan Jemaah Haji dan Umrah Tanpa Visa Resmi
- Cek Kesiapan Penyelenggaraan Haji, Menag Bertolak ke Saudi
"Jangan tergiur dengan slogan haji murah atau dipastikan di dalam layanan yang mereka berikan itu dalam bentuk apa saja," kata Jaja dalam acara Bimtek PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, dikutip Senin (25/3).
Jaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan. Begitu juga dengan pelaksanaan ibadah umrah di luar musim haji.
Kondisi ini pun didorong perkembangan bisnis jasa travel umrah. Mereka bersaing menawarkan umrah murah tetapi belum memberikan jaminan pelayanan yang optimal. Untuk itu jemaah umrah diminta lebih teliti jika ingin menggunakan jasa travel umrah murah.
"Pastikan layanannya, pastikan penerbangannya, pastikan visanya, pastikan bagaimana layanan di saudi sehingga jamaah haji kita ini betul betul dapat melaksanakan ibadah umrah dengan nyaman," tutur Jaja.
Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan memeriksa travel umrah di aplikasi khusus atau Umroh Cerdas.
"Masyarakat yang akan berumrah ada aplikasi yaitu aplikasi umrah cerdas atau juga untuk melihat daftar umrah atau haji yang berizin itu sudah ada di Siskohat," kata Jaja.
Jaja meminta masyarakat yang ingin berhaji atau berumrah memastikan travel yang menyelenggarakan perjalanan ibadah haji atau umrahnya telah berizin.
Selain status, masyarakat juga harus memastikan dana yang disetorkan tidak digunakan travel untuk memberangkatkan jemaah umrah sebelumnya. Mengingat skema seperti ini bisa merugikan masyarakat.
"Ada juga yang tidak bisa memberangkatkan karena dananya mungkin dimanfaatkan untuk yang lain terlebih dahulu," kata Jaja.
Makanya, sebelum memilih travel pastikan beberapa hal penting yakni travel berizin, visa yang digunakan, layanan yang diberikan dan latar belakang travel.
Sejauh ini, Kementerian Agama telah menerima beberapa laporan travel nakal. Salah satunya travel yang terlambat memulangkan jemaah.
"Salah satunya adalah travel yang lambat memulangkan jamaah. Misalkan saya pada hari H beberapa hari. Saatnya kita konfirmasi mereka belum punya tiket. Ini yang membuat kegaduhan-kegaduhan selama ini," kata Jaja.
Jaja menambahkan, jika ada masyarakat yang mengalami hal demikian segera melapor kepada pihak berwajib. "Lapornya bisa ke Kementerian Agama atau bisa langsung ke kepolisian," kata Jaja mengakhiri.