Kemenag: Jangan Dibenturkan Protokol Kesehatan dan Agama
Pemerintah telah memberlakukan sejumlah aturan yang sesuai dengan protokol kesehatan, demi mencegah menyebarnya virus corona. Salah satu konsekuensinya, kegiatan peribadatan agama agar menyesuaikan.
Pemerintah telah memberlakukan sejumlah aturan yang sesuai dengan protokol kesehatan, demi mencegah menyebarnya virus corona. Salah satu konsekuensinya, kegiatan peribadatan agama agar menyesuaikan.
Terkait hal ini, pihak Kementerian Agama meminta jangan ada yang mencoba membenturkan antara protokol kesehatan dengan agama.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus bisa menyebar di dalam tubuh manusia? Pasalnya, virus ini memerlukan inang, seperti tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan agar bisa tetap hidup.
"Kita juga sebagai masyarakat beragama, kami imbau tidak mempersoalkan dua cara yang berbeda. Seolah-olah kita menghadapkan antara cara bagaimana protokol kesehatan dengan cara agama, dan lain sebagainya," ucap Plt. Dirjen Bimas Hindu Kemenag, I Made Sutresna, Jumat (10/4).
Menurut dia, semuanya harus mengambil langkah bijak dalam hal ini.
"Bagaimana kedua cara ini bisa hand ini hand. Secara dukung mendukung, saling melengkapi, saling menguatkan dalam kerangka menghadapi ujian yang sangat dasyat ini," ungkap Sutresna.
Dia berharap, dengan ini dilakukan, maka mentalitas setiap orang akan semakin kuat.
"Secara maksimum kita harus menaati seluruh hal yang dianjurkan protokol kesehatan. Menggunakan masker, tidak keluar rumah, menjaga kesehatan dan kebersihan diri termasuk mencuci tangan," pungkasnya.
Baca juga:
Kemenag Minta Masyarakat Saling Dukung, Bukan Debat Ibadah di Tengah Corona
Kemenag: Semua Ibadah Ramadan Dilaksanakan di Rumah Saja
Cegah Penyebaran Covid-19, Kemenag Imbau Umat Buddha Rayakan Waisak dari Rumah
Pandemi Corona, Kemenag Imbau Buka Puasa Bersama Ditiadakan, Salat Tarawih di Rumah
Kemenag Ajak Umat Kristen Peringati Jumat Agung dari Rumah
MUI Jateng Sebut Ormas Islam Berbeda Pendapat Soal Surat Edaran Kemenag