Kemenag: Seluruh Jemaah Haji Indonesia di Muzdalifah Sudah Diberangkatkan ke Mina
Pada tahun lalu, ada keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina.
Pada tahun lalu, ada keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina.
- Menag Minta Petugas Haji Antisipasi Kepadatan Jemaah di Muzdalifah
- Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Tinggalkan Tenda Mina Usai Melempar Jumrah
- Dibatasi, Kuota Jemaah Haji Indonesia Ikut Murur saat Mabit di Muzdalifah Sudah Terisi 60 Persen
- Jemaah Indonesia yang Mabit dengan Skema Murur di Muzdalifah Diberangkatkan Lebih Awal
Kemenag: Seluruh Jemaah Haji Indonesia di Muzdalifah Sudah Diberangkatkan ke Mina
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) memastikan proses mobilisasi jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina sudah selesai pukul 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS).
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag RI, Subhan Cholid melihat suasa proses mobilisasi haji Idonesia di wilayah tersebut belum terik dan nantinya seluruh jemaah haji Indonesia sudah akan berada di Mina.
"Alhamdulillah pukul 07.37 WAS, Muzdalifah sudah clear. Seluruh jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan ke Mina," kata Subhan di Muzdalifah dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (16/6).
Subhan mengingat pada tahun lalu, ada keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Sehingga proses mobilisasi jemaah dari Muzdalifah pada 2023 berlangsung hingga 13.30 WAS. Menurut Subhan, hal tersebut menjadi pelajaran berharga Kemenag.
"Menag Yaqut Cholil Qoumas sejak awal meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk melakukan langkah antisipasi sejak awal. Sejumlah terobosan dilakukan, antara lain penerapan skema murur (melintas muzdalifah) bagi jemaah risiko tinggi, lansia, dan disabilitas. Termasuk membagi tugas kepada seluruh jajarannya untuk terjun ke lapangan menyukseskan penyelenggaraan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," ujar Subhan.
Sinergitas dengan Seluruh Petugas di Haji
Subhan menuturkan, DPR RI sudah memberi target pukul 08.00 WAS mobilisasi jemaah di Muzdalifah sudah dilakukan. Subhan bersyukur proses selesai hampir 30 menit lebih awal.
"Sebab keberhasilan mobilisasi jemaah di Muzdalifah tidak terlepas dari proses koordinasi lintas pihak yang semakin kuat dan efektif," kata Subhan.
Subhan menjelaskan, sejak semalam, PPIH berkoordinasi dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Arab Saudi dan pihak Masyariq.
Koordinasi dilakukan di Arafah, pada Minggu (16/6) dini hari untuk membahas antisipasi kepadatan Muzdalifah.
"Kita matangkan langkah antisipasi agar sebelum terik matahari, jemaah sudah bergeser ke Mina seluruhnya," kata Subhan.
Subhan melanjutkan, sebagai contoh, keberhasilan koordinasi adalah dengan melihat kepadatan kondisi jalur Muzdalifah-Mina, maka otoritas Saudi sepakat mengeluarkan bus tambahan. Bus itu lalu mengangkut jemaah dari Muzdalifah menuju Mina melalui pintu belakang atau kedatangan.
"Upaya terus dilakukan agar jemaah bisa segera sampai Mina. Alhamdulillah sebelum terik, sudah tidak ada lagi jemaah di Muzdalifah," kata Subhan.
Sebagai informasi, hadir di Muzdalifah, Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Tenaga Ahli Menag Hasan Basri Sagala, Direktur Bina Haji Arsad Bidayat, dan Kabid Transportasi Mujib Roni.
Selain itu, ada juga Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief bersama Staf Khusus Menag Nuruzzaman dan Tenaga Ahli Hasanuddin Ali menakhodai pelayanan di Arafah. Sementara itu Staf Khusus Menag, Wibowo Prasetyo dan Abdul Qodir bersama para pejabat Eselon II PHU saat ini memimpin layanan di Mina.