Kemendagri Sebut Tak Ada Isu Gangguan Keamanan Jelang Pilkada 2020
Menurutnya, tingkat pelanggaran protokol kesehatan di hari-hari terakhir masa kampanye berhasil ditekan di angka yang relatif rendah. Dengan situasi yang kondusif dan aman Covid-19, Kemendagri meyakini partisipasi politik pada Pilkada 2020 akan tinggi.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut tidak ada isu gangguan keamanan yang menonjol jelang dua minggu pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) juga terpantau semakin tinggi dan indeks kerawanan terus menurun.
"Ini turut mendukung kondusifitas iklim Pilkada dalam bentuk menurunnya indeks kerawanan di satu pihak dan naiknya public trust terhadap kualitas Pilkada di pihak lain," kata Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Kastorius Sinaga dikutip dari siaran persnya, Selasa (24/11).
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
Menurutnya, tingkat pelanggaran protokol kesehatan di hari-hari terakhir masa kampanye berhasil ditekan di angka yang relatif rendah. Dengan situasi yang kondusif dan aman Covid-19, Kemendagri meyakini partisipasi politik pada Pilkada 2020 akan tinggi.
"Pelanggaran hanya 2,2 persen merupakan tingkat pelanggaran yang relatif kecil, dengan peserta kampanye tatap muka melebihi sedikit 50 orang namun tidak sampai terjadi kerumunan," ujarnya.
Kastorius pun meminta semua elemen masyarakat di daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2020, untuk tetap menjaga iklim politik dan tidak kendor untuk mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga tak berkerumun.
"Kami mengimbau agar seluruh warga untuk menghindari penyebaran hoax," ucapnya.
Seperti diketahui, Pilkada Serentak 2020 akan digelar di 270 wilayah di Indonesia meliputi, 9 Provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Pemungutan suara Pilkada 2020 mulanya akan digelar pada 23 September. Namun, hari pencoblosan diundur menjadi 9 Desember 2020 akibat Covid-19.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
INFOGRAFIS: Pemilih Pilkada Diimbau Langsung Pulang Usai Mencoblos Cegah Kerumunan
Cegah Kerumunan, Pencoblosan di Pilkada Dibagi 5 Kelompok
Bawaslu Temukan Iklan Paslon di Medsos Tak Sesuai Jadwal Kampanye
KPU Sudah Lakukan Simulasi Pilkada 2020 di 104 Kabupaten/Kota
Temui Kapolda Baru, Gubernur Jabar Titip Pesan Jaga Netralitas Saat Pilkada