Kemendagri tunjuk Paulus jadi Plt Bupati Ngada usai Marianus jadi tersangka suap
Kemendagri tunjuk Paulus jadi Plt Bupati Ngada usai Marianus jadi tersangka suap. Marianus Sae resmi nonaktif menjabat mulai hari ini. Sementara surat penunjukan Paulus Soliwoa bakal langsung diproses Kemendagri.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) resmi menonaktifkan Bupati Ngada Marianus Sae setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kemendagri menunjuk wakil Bupati Paulus Soliwoa sebagai pelaksana tugas Bupati Ngada menggantikan Marianus Sae.
"Segera ditunjuk Wakil sebagai Plt Bupati," kata Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (12/2).
-
Kapan Bupati Klungkung menerima penghargaan? Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin saat puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional ke 30 tahun 2023, bertempat di lapangan kantor Bupati Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (06/07/2023).
-
Kapan Raden Adipati Djojoadiningrat menjabat sebagai Bupati Rembang? Mengutip laman Potolawas, Raden Adipati Djojoadiningrat diketahui menjabat sebagai Bupati Rembang ke-7.
-
Apa penghargaan yang diraih oleh Bupati Trenggalek? Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meraih Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sebagai Kepala Daerah Kategori Kabupaten Sedang Terbaik dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Tahun 2022.
-
Siapa yang memberikan penghargaan Nirwasita Tantra kepada Bupati Trenggalek? Penghargaan diserahkan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar kepada Nur Arifin di Gedung Manggala Wanabakti Kemen LHK, Selasa (29/8).
-
Dimana Bupati Trenggalek menerima penghargaan Nirwasita Tantra? Penghargaan diserahkan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar kepada Nur Arifin di Gedung Manggala Wanabakti Kemen LHK, Selasa (29/8).
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Bupati Klungkung? Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin saat puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional ke 30 tahun 2023, bertempat di lapangan kantor Bupati Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (06/07/2023).
Marianus Sae resmi nonaktif menjabat mulai hari ini. Sementara surat penunjukan Paulus Soliwoa bakal langsung diproses Kemendagri.
Marianus Sae dan Paulus Soliwoa dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ngada pada Rabu 17 Februari 2017 lalu. Keduanya meraih 52.164 suara atau 68,05 persen dalam Pilkada Serentak 9 Desember 2015 lalu.
Marianus Sae kemudian diusung PDIP dan PKB berpasangan Emilia Nomleni untuk maju dalam Pilgub NTT 2018 mendatang. Namun sehari sebelum penetapan calon oleh KPU hari ini, KPK menangkap Marianus Sae pada Minggu (11/2) kemarin.
Dia ditetapkan KPK sebagai tersangka suap sejumlah proyek jalan di Kabupaten Ngada. Dugaan sementara Marianus Sae menerima suap Rp 4,1 miliar.
"Disimpulkan ada tindak pidana korupsi memberikan atau menerima hadiah atau janji terkait proyek di kabupaten Ngada, NTT. Serta menetapkan dua tersangka yaitu diduga sebagai penerima, MSA Bupati Ngada dan diduga pemberi WIU ini merupakan direktur PT S99P," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, ketika konferensi pers di gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/2).
Selain Marianus Sae, KPK juga menetapkan pihak kontraktor, Direktur PT Sinar 99 Permai, Wilhelmus Iwan Ulumbu (WIU), sebagai tersangka pemberi suap. Kronologi kasus suap itu pada tahun 2018, Marianus menjanjikan Wilhelmus sejumlah proyek bernilai total mencapai Rp 54 miliar di Kabupaten Ngada. Adapun proyek tersebut adalah pembangunan jalan Porma Boras senilai Rp 5 miliar.
Kemudian proyek jembatan Boawe senilai Rp 3 miliar, jalan ruas Ranamoeteni senilai Rp 20 miliar, ruas jalan Riominsimarunggela senilai Rp 14 miliar. Serta ruas jalan Tadawaebella senilai Rp 5 miliar, ruas jalan Emerewaibella senilai Rp 5 miliar dan ruas jalan Wabetutarawaja senilai Rp 2 miliar.
"Total Rp 54 miliar, ini yang dijanjikan MSA kepasa Wiu," ucap Basaria.
KPK menemukan bahwa tersangka Wilhelmus kerap menerima proyek pembangunan di Kabupaten Ngada sejak 2011. Dia membuatkan rekening bank atas namanya pada tahun 2011 dan memberikan kepasa MSA pada tahun 2015. Total temuan sementara KPK ada Rp 4,1 miliar yang diserahkan Wilhelmus lewat transfer maupun cash.
"Sementara pada November 2017, Rp 1,5 miliar secara tunai di Jakarta. Desember 2017 transfer Rp 2 miliar di rekening WIU, tapi ATM berada di tangan MSA. 16 Januari 2018 cash di rumah bupati Rp 400 juta, 6 Januari 2018, cash Rp 200 juta di rumah Bupati," jelas Basaria.
WIU sebagai pemberi suap disangkakan pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001. Sementara MSA selaku penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal II Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001.
Baca juga:
KPK tetapkan Bupati Ngada sebagai tersangka kasus suap
KPK tetapkan Bupati Ngada Marianus Sae sebagai tersangka suap
Soal penangkapan Marianus Sae, Emilia Nomleni minta tunggu pengumuman resmi KPK
Bupati Ngada ditangkap KPK terkait fee proyek
OTT Bupati Ngada, KPK segel rumah dan ruang kerja Marianus Sae
Ditangkap KPK, Marianus Sae tetap diusung PDIP sebagai Cagub NTT
KPK tangkap Bupati Ngada, PDIP sulit hubungi Marianus sejak Sabtu malam