Kemendes bakal evaluasi penggunaan dana desa Rp 200 M untuk kawasan Asmat
Menteri Desa-PDTT, Eko Putro Sandjojo, mengatakan Kabupaten Asmat mendapatkan dana sebesar Rp 200 miliar pertahunnya. Sehingga masalah dana bukan menjadi kendala, namun pengawasan terhadap penggunaan dana tersebut harus lebih diintensifkan.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT), akan mengevaluasi dana desa yang diberikan untuk wilayah Asmat, Papua. Menteri Desa-PDTT, Eko Putro Sandjojo, mengatakan selama ini dana desa telah diberikan, namun perlu lebih diefektifkan.
Hal ini terkait dengan kurangnya infrastruktur yang menyebabkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Asmat.
-
Siapa suami Dastia Prajak? Dilansir dari akun Instagram pribadinya, ia diketahui menikah dengan seorang pria bernama Dimas.
-
Kapan dasawisma dibentuk? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (19/10), berikut merdeka.com ulas mengenai dasawisma artinya dalam bahasa Indonesia yang dilengkapi dengan tujuan beserta tugasnya.
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Apa itu demam? Demam merupakan kondisi di mana suhu tubuh seseorang naik di atas 37 derajat Celsius.
-
Apa itu Sate Asam? Sate asem atau sate lembut, merupakan kuliner khas Betawi yang mulai langka di Jakarta. Makanan ini terbilang unik karena menggunakan bahan daging sapi, namun tanpa tambahan bumbu kacang.Kuliner ini juga tampil menarik karena di tiap porsinya terdapat parutan kelapa.
-
Apa yang dilakukan Ki Arsantaka di Desa Masaran? Sesampainya di desa itu, ia diangkat menjadi anak oleh Kiai Wanakusuma yang masih anak keturunan Ki Ageng Giring dari Mataram.
"Tapi kan yang kita settle-kan cukup banyak. Kita luput yang belum kita settle saja, itu akan dievaluasi terus agar lebih efektif," ujar Eko di Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (1/2).
Eko mengaku, Kabupaten Asmat mendapatkan dana sebesar Rp 200 miliar pertahunnya. Sehingga masalah dana bukan menjadi kendala, namun pengawasan terhadap penggunaan dana tersebut harus lebih diintensifkan.
"Dana untuk asmat sebetulnya cukup besar ya Kabupaten Asmat dapat Rp 200 miliar dalam satu tahun. Bagaimana lebih tepat lagi penggunaan uang, itu saja," jelasnya.
Eko enggan berandai-andai penyebab terjadinya wabah di Asmat. Menurut dia, yang terjangkit merupakan masyarakat yang berpindah-pindah. Maka itu, pihaknya tengah merancang membuat pemukiman di wilayah rawa dan mengedukasi masyarakat di sana.
"Asmat kita harus dalami lagi karena masyarakatnya berpindah-pindah tidak mau settle di satu tempat dan daerah rawa-rawa. Dari beberapa pertemuan kita lagi rancang gimana bikin settlement di daerah-daerah yang rawa-rawa dan bagaimana mengedukasi masyarakatnya agar tidak berpindah," jelas Eko.
Baca juga:
Gelapkan dana desa, Kades di Cilacap bayar utang & honor pegawai pakai uang palsu
Pimpinan DPR nilai dana desa bisa dipakai untuk kesejahteraan perangkat desa
Gelapkan dana desa Rp 926 juta, Kades di Riau divonis 5 tahun bui
10 Kabupaten ini segera terima dana desa & terapkan program padat karya ala Jokowi
Mendes PDTT ingatkan Bupati Sijunjung dalam penggunaan Dana Desa 2018
Jokowi pastikan dana program padat karya Rp 12 triliun cair di Januari 2018
Di Kabupaten Alor, Mendes PDTT kembali tegaskan dana desa 2018 wajib swakelola