Kemenkes Temukan Ratusan Kasus Perundungan Dokter di PPDS, Begini Respons Rektor Unair
Temuan ini, merupakan hasil investigasi yang dilakukan oleh Kemenkes.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan 300 kasus perundungan atau bullying yang terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), salah satunya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Temuan ini, merupakan hasil investigasi yang dilakukan oleh Kemenkes.
Menanggapi temuan ini, Rektor Unair Mohammad Nasih menyatakan tidak mempermasalahkannya. Dia menyebut, justru dengan adanya hasil investigasi tersebut semuanya menjadi lebih jelas.
- Tim Investigasi Kemenkes Bersama Ibunda Dokter PPDS Undip Lapor ke Polda Jateng
- Investigasi Kemenkes: Awal Mula Dokter Aulia Mulai Depresi Saat PPDS hingga Ditemukan Tewas
- Menkes Sebut Hasil Investigasi Penyebab Kematian Dokter Muda Undip Diumumkan Pekan Ini
- Kematian Dokter PPDS Disimpulkan Tak Terkait Peundungan, BEM Undip Pertanyakan Proses Investigasi Kampus
"Hehe... ya nggak apa-apa. Biar semuanya menjadi jelas dan tidak menimbulkan fitnah ya, memang harus diinvestigasi," ujarnya saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (4/9).
Namun, dia berharap investigasi itu dilakukan secara obyektif. Sehingga, dengan investigasi yang obyektif dapat dilakukan perbaikan-perbaikan di kemudian hari.
"Tentu dengan investigasi yang obyektif. Dengan demikian kita akan bisa melakukan perbaikan perbaikan di kemudian hari," tambahnya.
Lantas, bagaimana selama ini Unair menangani persoalan bullying atau perundungan di lingkungan pendidikan, Nasih menjelaskan, jika pihaknya memiliki pedoman perilaku bagi mahasiswa di semua prodi.
Selain itu, pihaknya juga menekankan adanya kode etik mahasiswa serta adanya Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) sebagai bagian dari tindakan pencegahan bullying atau perundungan.
"Pasti ada lah. Kita punya pedoman berperilaku bagi semua mahasiswa di semua prodi, juga ada kode etik, ada juga pokja PPKS," tegasnya.
Diketahui, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Sriwijaya.
"Ya kejadian di Undip, semuanya juga kita investigasi kok, di RSCM diinvestigasi, di Undip diinvestigasi, di Unair diinvestigasi, di USU diinvestigasi, di Unsri juga diinvestigasi," kata Dante di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/9).
Dante menyebut, perlu bukti solid untuk menentukan kesimpulan dari setiap kali perundungan. Menurutnya, dari 1.000 lebih perundungan yang diklarifikasi ternyata sebagian besar bukan perundungan. Hanya 30 persen atau 300 kasus.
"Yang perundungan itu sekitar 30 persen yang memang benar-benar perundungan," kata Dante.
"Sudah ada 300 kasus kira-kira perundungan," sambungnya.
- Veddriq Leonardo, Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 Dapat Tiket Pesawat Gratis Seumur Hidup
- Operasi Sikat Jaya, 341 Orang Terlibat Kasus Kriminal Dalan Kurun Waktu 15 Hari
- Cara Efektif Menemukan dan Menggunakan SPBU Layanan Mandiri
- Panduan Lengkap Memilih Bahan Bakar Berdasarkan Bilangan Oktan
- Sowan ke 'Dedengkot Betawi' Babe Nuri, Pramono Beberkan Program Kesejahteraan bagi Warga Jakarta
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024