Kenal di Facebook, residivis kencani lalu bunuh seorang guru gay
Mereka dijerat dengan pasal berbeda.
Polisi mengungkap kasus pembunuhan terhadap seorang guru pegawai negeri sipil di sebuah sekolah menengah pertama, Mujiono (54), di Hotel History, Jalan Binjai, Medan. Mereka menangkap tersangka pelaku ES alias T (30), lelaki ditengarai sebagai teman kencan sejenis korban.
Polisi juga membekuk dua rekan ES, yaitu BGP (48), dan WS (41). Keduanya membantu menjual sepeda motor korban.
"Ketiga pelaku kita ringkus di tempat persembunyian masing-masing," jelas Kapolsek Sunggal, Kompol Harry Azhar, Kamis (10/3).
Awalnya polisi menangkap BGP di Jalan Dr Wahidin, Sumber Mulio Rejo, Binjai, Selasa (8/3) malam. "Dia kita tangkap setelah kita mengetahui sepeda motor korban ada di tangannya," ujar Harry.
Saat diperiksa, BGP lantas membeberkan seluruhnya. Dia menyatakan pembunuhan itu dilakukan ES. WS juga diketahui terlibat.
WS ditangkap di Stabat, Langkat. Sementara ES diringkus di Jalan Soekarno Hatta Km 18,7, Binjai, Rabu (9/3).
Dari tangan para pelaku, petugas menyita handuk dipakai buat menjerat korban, sebuah sepeda motor Honda Supra Fit dengan nomor polisi BK 4941 RD, sebuah ponsel Samsung, satu baju kaus, dan dua potong celana pendek jin.
Kasus pembunuhan ini diselidiki Polsek Sunggal setelah mereka mendapat laporan dari pihak Hotel History, Sabtu (5/3). Mereka menginformasikan ada tamu tengah sekarat di dalam kamar nomor 2.
Tamu itu bernama Mujiono (54), warga Jalan Sei Serayu, Desa Medan Krio. Dia merupakan pegawai negeri sipil (PNS) guru mengajar di SMP.
Mujiono sempat dilarikan ke RS Lestari, Binjai. Namun dia meninggal setelah beberapa jam dirawat.
Kasus pembunuhan ini dilaporkan istri korban ke Polsek Sunggal pada 6 Maret 2016.
"Setelah melakukan penyelidikan, diketahui korban masuk ke dalam hotel bersama ES. Berdasarkan keterangan pegawai hotel, ES membawa sepeda motor korban ke luar dari hotel. Dari informasi itu, kami mengembangkan penyelidikan hingga meringkus pelaku," ucap Harry.
Kanit Reskrim, Iptu Nur Istiono menambahkan, tersangka ES merupakan residivis dan baru keluar penjara akibat kasus narkoba. Dia mengaku merencanakan pembunuhan dan perampokan terhadap Mujiono.
"Dia ingin menguasai harta benda korban karena terlilit utang," kata Nur.
ES berkenalan dengan Mujiono melalu jejaring sosial Facebook, Senin (22/2). Setelah sering berkomunikasi, mereka pun bertemu, Sabtu (5/3). Selanjutnya, keduanya sepakat menyewa kamar di Hotel History.
"Tersangka dan korban sempat melakukan hubungan sejenis di dalam kamar hotel," ujar Nur.
Seusai melakukan hubungan homoseksual itu, ES mengambil handuk basah dan menjerat leher Mujiono. Dia lalu mengambil harta benda korban dan meninggalkannya dalam kondisi kritis. Dalam perkembangannya, korban meninggal di rumah sakit.
Dalam kasus ini, ES dijerat dengan Pasal 340 jo Pasal 338 subsider Pasal 365 ayat (3) KUHPidana. Sementara BGP dan WS dijerat dengan Pasal 480 KUHPidana.
Baca juga:
Kesal tak dibelikan mobil, cucu di Karawang habisi kakeknya
Tolong seorang ibu, anggota TNI dianiaya peserta pawai ogoh-ogoh
Tembak istri 5 kali, Bripka ST Simajuntak terancam hukuman mati
Sakit hati sering dimarahi, cucu di Karawang tusuk leher kakeknya
Pria gangguan jiwa ditemukan tewas di tepi parit di Medan
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Bagaimana cara Colorful Medan Carnival mengangkat keberagaman Medan? Keberagaman yang ada tidak hanya menunjukkan Medan kaya akan keberagaman etnis dan budaya, tapi juga dapat dijadikan potensi menggerakkan ekonomi.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.