Kenang anggota, Basarnas bangun tugu di Gunung Butak
Delapan orang menjadi korban meninggal dunia, yaitu pilot Haryanto, kopilot Solihin, kru pesawat Hari Marsono dan Budi Santoso, serta empat anggota Basarnas Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Restiyanto, dan Catur Bambang S.
Basarnas membangun tugu di lereng Gunung Butak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung. Tugu tersebut untuk mengenang empat personel Basarnas dan empat prajurit TNI AL yang gugur dalam tugas kemanusiaan.
"Monumen dibangun di titik jatuhnya helikopter Dauphin HR-3602 milik Basarnas, di ketinggian 1.600 mdpl yang mengalami crash saat menjalankan misi kemanusiaan pada meletusnya kawah Sileri yang berada di Dieng Wonosobo," ungkap Kepala Basarnas Jateng, Noer Isrodin Muchlisin, Selasa (12/12).
"Hari ini, Selasa, 12 Desember 2017, pembangunan tugu monumen sudah selesai dilakukan dan oleh yang membangun, diserahkan kepada kami. Semoga dengan adanya monumen ini akan selalu mengingatkan kami atas pengorbanan para sahabat yang telah mendahului kami," ujar Noer dalam sambutannya saat menerima penyerahan tugu dari perangkat Desa Canggal yang membangun monumen tersebut.
Sebanyak 36 personel Basarnas Jateng turut serta dalam penyerahan monumen tersebut. Mereka harus mendaki jalur yang terjal serta licin sebelum sampai di Gunung Butak. Noer mengatakan, tugu tersebut sebagai pengingat perjuangan kemanusiaan yang dilakukan oleh Basarnas.
Kecelakaan helikopter Basarnas tersebut terjadi pada Minggu (2/7/2017) saat akan memberikan pertolongan di Kawah Sileri. Delapan orang menjadi korban meninggal dunia, yaitu pilot Haryanto, kopilot Solihin, kru pesawat Hari Marsono dan Budi Santoso, serta empat anggota Basarnas Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Restiyanto, dan Catur Bambang S.
Baca juga:
Evakuasi mesin heli Basarnas jatuh gunakan gerobak & traktor sawah
Cerita Menhub sempat naik helikopter Basarnas sebelum jatuh
Tim evakuasi cari cara angkat mesin heli Basarnas yang jatuh
Kotak hitam helikopter Basarnas akan dikirim ke Prancis
Evakuasi bangkai heli jatuh di Temanggung terkendala medan curam
-
Siapa penemu tradisi balon udara di Wonosobo? Berdasarkan penuturan masyarakat, penemunya pertama kali adalah Bapak Atmo Goper.
-
Kenapa Festival Balon Udara Wonosobo pernah diprotes? Pada tahun 2015 lalu penyelenggaraannya sempat memicu protes dari dunia penerbangan nasional. Namun karena sarat tradisi dan sejarah, khusus di Wonosobo dan Pekalongan, penerbangan balon udara di kedua tempat tersebut tetap diizinkan.
-
Apa saja yang ditampilkan di Festival Balon Udara Wonosobo? Saat itu, langit Wonosobo akan dipenuhi balon-balon raksasa dengan corak warna-warni yang indah.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Di mana Batu Hobon Pusuk Buhit berada? Pulau Samosir terkenal dengan potensi wisatanya yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Tak tanggung-tanggung, Samosir merupakan salah satu ikon pariwisata Indonesia.Bagi masyarakat Suku Batak, Pulau Samosir lebih dari sekedar pariwisata saja. Akan tetapi, pulau ini digadang-gadang menjadi tempat lahirnya nenek moyang mereka tepatnya di Lingkungan Sari Marihit, Pusuk Buhit, Sumatra Utara.
-
Kapan Basuluak dilakukan? Ritual ini umumnya dilakukan oleh pengikut Tarekat Naqsyabandiah dan sudah dimulai sejak 10 hari sebelum puasa.