Batuk Tak Kunjung Reda? Waspadai Tanda GERD yang Harus Diketahui
Batuk yang muncul akibat GERD sering kali diabaikan karena dianggap sebagai gangguan pernapasan yang umum.
Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD dapat menyebabkan gejala batuk yang berlangsung terus-menerus. "Banyak orang tidak menyadari bahwa batuk yang mereka alami bisa terkait dengan GERD" ungkap dokter spesialis penyakit dalam RS EMC Tangerang, Stephanie Chandra, dalam artikel di laman EMC yang dikutip Merdeka.com pada Selasa (7/1/2025).
Menurut Stephanie, GERD adalah kondisi di mana asam lambung kembali mengalir ke kerongkongan. Asam lambung yang seharusnya tetap di dalam perut justru naik ke esofagus (kerongkongan) akibat lemahnya otot sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang seharusnya berfungsi mencegah asam lambung naik.
-
Kenapa GERD bisa menyebabkan batuk? Gejala GERD di antaranya adalah tekanan pada leher, sakit perut, rasa pahit di mulut, muntah, masalah pernapasan, hingga batuk kronis.
-
Apa itu GERD? Gastroesophageal reflux disease alias GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Hal ini bisa menimbulkan nyeri pada ulu hati, hearthburn, hingga beberapa rasa tidak nyaman lainnya.
-
Batuk seperti apa yang harus diwaspadai? Beberapa penyakit dapat diidentifikasi melalui karakteristik batuk yang dialami seseorang.
-
Dimana GERD menyerang? GERD terutama mempengaruhi esofagus, sedangkan tukak lambung biasanya terjadi di perut atau usus halus.
-
Apa yang menyebabkan GERD? GERD disebabkan oleh refluks asam lambung, yaitu naiknya asam dari perut ke kerongkongan. Saat Anda menelan, otot cincin di bagian bawah kerongkongan yang disebut sfingter esofagus bagian bawah, akan mengendur untuk membiarkan makanan dan cairan masuk ke perut, kemudian menutup kembali. Namun, jika sfingter ini tidak berfungsi dengan baik atau melemah, asam lambung bisa kembali ke kerongkongan.
Ketika asam lambung naik, hal ini dapat mengiritasi esofagus dan memicu berbagai gejala lain, termasuk batuk."Batuk yang disebabkan oleh GERD seringkali terabaikan karena dianggap sebagai masalah pernapasan biasa. Padahal, batuk ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih berat." Stephanie menambahkan bahwa salah satu gejala paling umum dari GERD adalah batuk.
Apa saja Tanda-tanda Batuk yang Disebabkan oleh GERD?
Batuk yang Tak Kunjung Reda
Salah satu tanda batuk yang disebabkan oleh GERD adalah batuk yang terus-menerus ada, meskipun telah mencoba berbagai obat batuk. Batuk ini biasanya lebih parah pada malam hari atau saat seseorang berbaring, karena posisi tersebut dapat memicu naiknya asam lambung ke dalam esofagus.
Rasa Nyeri Terbakar di Dada (Heartburn)
Gejala yang sering dialami oleh penderita GERD adalah sensasi nyeri terbakar di area dada setelah makan atau ketika berbaring. Meskipun tidak selalu disertai batuk, gejala heartburn sering kali muncul bersamaan dengan batuk yang disebabkan oleh refluks asam lambung. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda ini agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam penanganannya.
Suara Parau dan Tenggorokan Tidak Nyaman
Naiknya asam lambung ke area tenggorokan dapat mengakibatkan iritasi pada pita suara, sehingga suara menjadi serak. Selain itu, pasien juga mungkin mengalami rasa gatal atau ketidaknyamanan di tenggorokan yang dapat memicu refleks batuk.
Kesulitan Menelan
Penyakit GERD dapat menimbulkan kesulitan saat menelan makanan atau minuman. Ketika rasa asam naik ke tenggorokan, seseorang mungkin merasa ada sesuatu yang terjebak di tenggorokan, yang pada gilirannya bisa memperburuk batuk yang dialami.
Mengapa Batuk Akibat GERD Perlu Diperhatikan?
Banyak orang cenderung menganggap batuk yang disebabkan oleh GERD sebagai masalah sepele yang akan hilang dengan sendirinya. Namun, batuk yang berlangsung terus-menerus ini sebenarnya bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Jika tidak ditangani dengan tepat, refluks asam yang berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti kerusakan pada tenggorokan, perdarahan lambung (yang ditandai dengan muntah atau buang air besar berdarah), radang pada pita suara, bahkan penyakit paru-paru. "Oleh karena itu, penting untuk tidak menganggap remeh batuk yang disebabkan oleh GERD," kata Stephanie.
Apa saja Langkah-langkah untuk Mengatasi Batuk yang Disebabkan oleh GERD?
Pengobatan dengan Obat Penghambat Asam
Mengatasi gejala batuk yang disebabkan oleh GERD dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah menggunakan obat penghambat asam.
Obat seperti proton pump inhibitors (PPI) atau H2 blockers berfungsi untuk menurunkan produksi asam lambung, sehingga dapat mengurangi batuk yang muncul akibat refluks.
Perubahan Pola Makan
Mengurangi konsumsi makanan yang dapat memicu GERD, seperti makanan pedas, asam, dan berlemak, juga dapat membantu meredakan gejala batuk.
Selain itu, penting untuk mengatur porsi makan menjadi lebih kecil dan menghindari makan terlalu dekat dengan waktu tidur, karena hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya refluks asam. Pastikan juga untuk tidak berbaring setelah makan agar gejala tidak semakin parah.
Tidur dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi
Salah satu cara yang efektif untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan adalah dengan tidur dalam posisi kepala yang lebih tinggi dibandingkan tubuh.
Penggunaan bantal tambahan dapat membantu menjaga kenyamanan posisi tidur dan mengurangi risiko refluks asam yang bisa menyebabkan batuk.
Menjaga Berat Badan Ideal
Mempertahankan berat badan yang ideal sangat penting, karena kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan lebih pada perut.
Tekanan ini dapat memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan, sehingga menjaga berat badan tetap ideal dapat mengurangi risiko terjadinya refluks asam dan batuk yang berkaitan dengan GERD.
"Jika batuk Anda tak kunjung sembuh meski telah mengonsumsi obat batuk atau gejala lainnya terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter. Batuk yang berkelanjutan bisa menjadi tanda adanya GERD atau masalah medis lainnya," pungkas Stephanie.