Kenangan terakhir korban kapal terbakar Zahro Express
Sebelum peristiwa tragis terbakarnya Kapal Zahro Express saat perjalanan dari Muara Angke ke Pulau Tidung, rombongan Masduki Mangkudisastra (75) sempat mengirim sebuah foto kebersamaan via grup WhatsApp keluarga.
Sebelum peristiwa tragis terbakarnya Kapal Zahro Express saat perjalanan dari Muara Angke ke Pulau Tidung, rombongan Masduki Mangkudisastra (75) sempat mengirim sebuah foto kebersamaan via grup WhatsApp keluarga.
Foto di Kapal Zahro yang mengangkut lebih dari 200-an penumpang itu diambil beberapa saat sebelum kapal itu akan mulai bertolak ke tempat wisata utara Jakarta tersebut.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Di mana bangkai kapal tersebut ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal yang membawa artefak tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
"Foto diambil sekitar pukul 07.00 WIB fotonya dikirim ke grup WA," kata Irfan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung, Senin (2/1) tempat Masduki dimakamkan. Irfan Hadisiswanto (46) merupakan anak ketiga dari Masduki dan istrinya Otih Sugianti.
Masduki dan Otih memboyong empat anggota keluarganya yakni Irna Winartin (anak Masduki dan Otih), Zainal Arifin (suami Irna), Kiflano Hazman dan Hasbi Adelio Ramadan. Tak lama berselang, kabar duka pun datang. Irfan mendapatkan kabar bahwa Kapal tersebut mengalami kebakaran yang menewaskan 23 penumpang di dalamnya.
"Pukul 08.00 atau 09.00 WIB tiba-tiba ada berita dari kakak saya bahwa kapal terbakar," ungkapnya.
Mendengar kabar itu, Irfan langsung bertolak ke Muara Angke. Di sana dia menemukan jenazah sang ayah (Masduki). Irfan masih menunggu kabar keberadaan sang ibu, Otih Sugiati (69). Sebab ada identitas Diandra Arsy, tapi Diandra yang merupakan anggota rombongan diketahui merupakan korban yang selamat.
Rombongan Masduki pergi dari Muara Angke menuju Pulau Tidung pada 1 Januari 2017. Sebelum berangkat ke sana, rombongan tidur di rumah Zainal dan Irna di Jakarta pada 31 Desember 2016.
Baca juga:
Cari korban Zahro Express, BPBD temukan 1 mayat di Pulau Semak Daun
Menhub: Korban di RSPAD Gatot Subroto dalam masa pemulihan
Kapal Zahro terbakar, pemerintah diminta perketat peraturan
'Saya lihat cucu didorong ke laut, tak tahu istri dan anak di mana'
Ini daftar korban terbakarnya KM Zahro yang dirawat di rumah sakit
Keluarga korban tewas KM Zahro mulai berdatangan di RS Polri
Dari 22 jenazah korban kebakaran KM Zahro, 2 diserahkan ke keluarga