Kepala BIN soal OPM: Kalau tak mau gabung NKRI kita pakai hard power

"Kalau yang masih mau dengan cara-cara soft power ya Alhamdulillah."

Sepuluh anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan diri bergabung dengan NKRI. Mereka sudah tiba di Jakarta pada Kamis (28/1) lalu, untuk mengikuti beberapa agenda yang telah dijadwalkan.

Kepala BIN Sutiyoso menjelaskan, jika masih ada segelintir orang yang enggan bergabung maka pihaknya tidak segan mengambil tindakan keras.

"Kalau yang masih mau dengan cara-cara soft power ya Alhamdulillah kita terima, kalau tidak kita gunakan hard power," kata Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/2).

Bang Yos, sapaan akrabnya, menambahkan, kedatangan anggota OPM ke Jakarta akan menjadi efek domino. Sehingga dia meyakini ada upaya anggota OPM untuk menjalin hubungan baik dengan pemerintah.

"Ini kan seperti efek domino, seperti Din Minimi. Itu tersiar di sana juga," ujarnya,

Sutiyoso menambahkan, selama ini anggota OPM menuntut disediakan fasilitas yang mendukung kelangsungan hidup mereka di timur Indonesia. Meski demikian, tuntutan itu pada dasarnya bukan menjadi persoalan karena sudah masuk dalam program pemerintah daerah setempat.

"Tuntutannya hanya sederhana saja, dia ingin dibikinkan rumah, memang itu sudah ada program di kabupaten situ. Dan itu enggak ada masalah," tandasnya.

Baca juga:
10 Eks OPM akan diboyong ke Jakarta dan diajak tamasya
Kehidupan para pentolan kelompok bersenjata usai gabung NKRI
Eks kelompok bersenjata di Puncak Jaya kini direkrut jadi Satpol PP
Pamer SK pengangkatan jadi anggota BIN, Banyu Biru bikin heboh
Komisi I DPR desak Sutiyoso beri alasan angkat Banyu Biru masuk BIN
Tim Pengawas Intelijen dibentuk, jual beli informasi makin rawan
Postingan SK Banyu Biru di Path tunjukkan intelijen Indonesia suram