Kepala BNP2TKI: Ratusan TKI gabung ISIS, mayoritas dari Jawa Barat
Setelah diidentifikasi, BNP2TKI akan segera memulangkan mereka.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Nusron Wahid, memberikan pernyataan mengejutkan. Dia mengakui ada ratusan tenaga kerja Indonesia di Timur Tengah diidentifikasi menjadi anggota kelompok Islam radikal.
"Mereka rata-rata pergi ke Suriah. Mayoritas dari Jawa Barat," kata Nusron kepada merdeka.com dalam Kongres Gerakan Pemuda (GP) Ansor XV di Pondok Pesantren Pandaaran, Sleman, Yogyakarat, Kamis (26/11) malam.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kenapa TNI memberi kejutan di HUT Bhayangkara? Para prajurit TNI dan anggota Polisi lain pun hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat aksi harmonis antara TNI dan Polri di tengah perayaan HUT Bhayangkara ke-78 tersebut.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
BNP2TKI sudah berkoordinasi dengan pelbagai pihak terkait masalah ini. Solusinya, setelah diidentifikasi, BNP2TKI akan segera memulangkan mereka.
Sebelumnya, di hadapan ribuan pemuda Ansor, Nusron juga mengatakan kekerasan atas nama agama harus dilawan. Oleh sebab itu dia meminta kader Ansor bisa mencegah munculnya radikalisme dan terorisme.
"Kekerasan atas nama Islam justru akan mengkerdilkan Islam, wajib dilawan," ujarnya menegaskan.
Gerakan semacam itu, dia melanjutkan, hanya dilakukan oleh sekelompok kecil saja. "Aksi yang terjadi di Timur Tengah dan Eropa yang dilakukan kelompok ISIS tidak boleh terjadi di Indonesia," ujar Nusron.