Kepala BNPB Sebut Karhutla Sulit Diatasi, Ini Penyebabnya
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah sulit diatasi. Penyebabnya karena lahan terbakar berjenis gambut.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah sulit diatasi. Penyebabnya karena lahan terbakar berjenis gambut.
Doni menjelaskan, pemerintah telah mengupayakan berbagai cara untuk memadamkan titik api yang muncul di enam provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan, Kalimantan Selatan.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Kapan Mona Ratuliu mulai berakting? Debut akting Mona Ratuliu sebagai Poppy dalam Lupus Milenia Adaptasi dari novel karya Hilman Hariwijaya.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
Pemerintah memadamkan dengan menggunakan bom air dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Namun api berkobar di sejumlah daerah tidak serta merta padam.
"Kenapa, karena yang terbakar sebagian besar adalah lahan gambut," kata Doni di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur Senin, (23/9).
Doni membeberkan sebanyak 328 ribu hektar lahan yang terbakar sekitar 89 persen adalah lahan gambut. Dijelaskan, yang terbesar ialah wilayah Riau sekitar 40.500 hektar kemudian Kalimantan Tengah 24 ribu hektar. Dilanjut Kalimantan Barat, Jambi, Sumsel dan Kalsel.
"Data yang diterima BPBD dari KLHK melalui satelit terhitung dari 31 Agustus yang lalu gambut kebakar mendekati angka 90 ribu hektar," ujar dia.
Hingga 1 September 2019 sampai sekarang masih terdapat sejumlah wilayah yang terbakar. Doni pun mengutip pernyataan Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Fuad.
"Gambut ini adalah fosil batu bara muda yang sebagian besar fosil ini terdiri dari kayu-kayu yang sudah berusia ribuan tahun, beliau juga mengatakan bahwa pada masa perang dunia kedua Hitler pernah menggunakan bahan bakar untuk industri militer Jerman berasal dari gambut," papar dia.
Doni menerangkan, pihaknya menarik kesimpulan bahwa gambut adalah bahan bakar yang mudah terbakar. Kondisi itupun semakin parah apabila lahan gambut mengalami kekeringan.
"Pembakaran di lahan gambut tingkat risiko lebih besar dibanding di lahan mineral," tandasnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos Bappenas Sebut Potensi Kebakaran Hutan di Ibu Kota Baru Masih Kecil
Polri Tetapkan 296 Orang dan 9 Korporasi Tersangka Karhutla
Cerita Kakek Apendi, Jadi Tersangka Karhutla Usai Bakar Jerami di Lahan 5x2 Meter
BNPB Sebut Hanya Hujan yang Bisa Padamkan Karhutla
BNPB Sayangkan Banyak Satgas Karhutla Gunakan Peralatan di Bawah Standar