Kepala BNPT: Cegah teroris, tamu wajib lapor & awasi tetangga yang jarang bergaul
Untuk mencegah gerakan radikalisme, cara sederhananya mulai dari melaporkan tamu yang datang serta pemantauan warga yang jarang berinteraksi dengan lingkungan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengingatkan pentingnya sistem peringatan dini untuk mencegah gerakan radikalisme. Cara sederhananya mulai dari melaporkan tamu yang datang serta pemantauan warga yang jarang berinteraksi dengan lingkungan.
"Tolong kalau ada yang ngontrak atau tamu dikasih kewajiban untuk lapor. Interaksi antar masyarakat itu penting. Bisa saja tinggal dikontrakan enggak berinteraksi ada apa," katanya saat Rapat Pimpinan Komisi Penyiaran Indonesia (Rapim KPI) 2017 di Depok, Rabu (15/11).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Dimana BNPT menemukan landasan hukum untuk memberikan kompensasi kepada korban terorisme? Ibnu menjelaskan, landasan pemerintah melakukan pembayaran kompensasi atau ganti rugi tertuang dalam PP No. 35 Tahun 2020 tentang pemberian kompensasi, restitusi, dan bantuan kepada saksi dan korban.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
Dia meyakini, jika sistem peringatan dini ini dibangun dari lingkup terkecil, maka gerakan radikal bisa dicegah. Karena lingkup terkecil itulah yang memantau pergerakan tiap orang di lingkungan.
"Kalau sistemnya dibangun dari yang terkecil tingkat RT dan RW, saya rasa enggak ada tempat itu pelaku teroris," tukasnya.
Paham radikal bukan hanya menyasar orang dewasa saja tetapi sudah mulai membidik anak di bawah umur yang masih duduk di bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dia mendapatkan informasi ini dari seorang pengamat terorisme.
"Pak Solahudin (pengamat teroris) bilang radikalisme sudah masuk ke mana-mana bahkan sampai anak PAUD, itu fakta silakan cek ke pak Solahudin. Ada cerita anak dibawa ibunya ke mal, terus anak itu enggak mau katanya itu punya orang kafir. Ini kan bahaya," ucapnya.
Mantan Kabareskrim ini meminta orangtua ikut terlibat aktif memberikan pengawasan pada putra-putrinya. Baik di sekolah maupun di rumah. Selain itu juga peran Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama untuk merekrut pengajar menjadi bagian penting mencegah berkembangnya paham radikal di sekolah.
"Ini juga orang tua jangan melupakan begitu saja, ibu bapak harus ikut bertanggung jawab. Ada dua arah dalam pembinaan, orang tua bisa memantau sampai sejauh mana ini anak-anak di sekolah," paparnya.
Dia mengingatkan, peran serta seluruh lapisan masyarakat bisa membantu mencegah keberadaan pelaku teroris di lingkungan masing-masing. Oleh karenanya semua pihak harus saling sinergi dan bekerja sama.
Baca juga:
Kepala BNPT: Penyebaran paham radikal di kampus sudah sangat gawat
Bertemu Raja Yordania, Kepala BNPT jelaskan penanganan terorisme di Indonesia
BNPT antisipasi serangan teror saat Asian Games 2018
BNPT: Bersihkan dunia maya dari radikalisme dan terorisme!
Depan pemerintah Jerman, kepala BNPT ungkap cara atasi masalah terorisme
Waspadai wajah baru terorisme manfaatkan dunia maya