Kepala BNPT: Jika Kombatan ISIS Dimarjinalkan, Habis Sudah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius meminta masyarakat tidak memarjinalkan kombatan ISIS jika pulang ke Indonesia. Menurutnya, perlu waktu untuk mengubah pola pikir radikal negatif para kombatan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius meminta masyarakat tidak memarjinalkan kombatan ISIS jika pulang ke Indonesia. Menurutnya, perlu waktu untuk mengubah pola pikir radikal negatif para kombatan.
"Bagaimana jika mereka saudara anda?" kata Suhardi dalam diskusi di Tempo Institute, Palmerah, Jakarta Selatan, Selasa (9/7).
-
Kenapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara dibentuk? Strategi ini berfungsi sebagai "kompas" bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Mengapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara penting? Strategi ini tidak hanya menyajikan aksi nyata yang mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan, namun juga mewakili upaya nyata Indonesia dalam memerangi perubahan iklim, dan berkontribusi pada aksi iklim yang lebih luas di Asia dan Pasifik," ungkap Winfried Wicklein.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Menurutnya, masalah pemulangan para mantan kombatan ISIS sangat kompleks. Bukan sesederhana pertanyaan mereka boleh balik atau tidak.
"Misalnya ada mantan istri yang ditinggal suaminya karena meninggal, lalu dia nikah lagi (di sana) dan punya anak. Bagaimana dengan anaknya?" tanya Suhardi.
Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan, BNPT dalam menyikapi hal ini akan mengedepankan pendekatan secara lembut. Karena, lanjutnya, tidak bisa ideologi kekerasan dilawan dengan kekerasan.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk tidak memarjinalkan mantan kombatan ISIS.
"Jika mereka dimarjinalkan, habis sudah," tegasnya.
Memarjinalkan mantan kombatan ISIS, kata Suhardi, akan membuat mereka sulit kembali berintegritas dengan masyarakat. Bila hal tersebut terjadi, maka upaya pencabutan ideologi kekerasan dari para mantan kombatan ISIS akan sulit terwujud.
Suhardi mengaku timnya akan meminta izin ke pemerintah untuk meng-assessment para kombatan ISIS. Assessment diperlukan untuk mengklasifikasi tingkat radikalisasi seseorang.
"Sekarang sedang ongoing, perwakilan kita di Damascus untuk memonitor," tandasnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menhan Soal WNI Pengikut ISIS Mau Balik: Janji Dulu Dong Setia Pancasila
Menggunakan WNI Mantan Kombatan ISIS Melawan Narasi Ekstremis
BNPT Siap Pulangkan Keluarga Mantan Anggota ISIS
Jerman Tolak Permintaan AS Kirimkan Tentara ke Suriah
AS Serukan Jerman Turunkan Tentara ke Suriah