Kepsek SMPN 1 Turi Tak Tahu Ada Acara Susur Sungai di Kegiatan Pramuka
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Turi, Tutik Nurdiana, tak menyangka kegiatan Pramuka di SMP Negeri 1 Turi berakhir tragis. Sebab sepemahamannya, para murid merupakan warga di sekitar Kecamatan Turi dan sudah mengenal Sungai Sempor.
Kegiatan Pramuka di SMP Negeri 1 Turi dikemas dalam acara susur Sungai Sempor berujung petaka. Delapan orang siswa meninggal dunia karena hanyut terbawa arus sungai dan dua siswa masih belum diketahui keberadaannya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Turi, Tutik Nurdiana mengatakan jika dirinya tak tahu ada acara susur Sungai Sempor di dalam kegiatan Pramuka.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Di mana Desa Pelemwatu terletak? Desa Pelemwatu di Kabupaten Gresik, Jawa Timur berhasil mengubah kesan tertinggal menjadi desa mandiri.
-
Di mana lokasi Trehaus School Jakarta? Trehaus School terletak di Sentral Senayan I.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
-
Kenapa trem di Jakarta dihentikan? Pada 1962, trem benar-benar dipensiunkan di Jakarta. Gerbong-gerbongnya dibiarkan terbengkalai. Demi menghemat anggaran, dan mengalokasikannya untuk bus impor dari Autralia, rel-rel baja dibiarkan dan hanya diuruk menggunakan tanah lalu diaspal. 100 unit awal bus didatangkan pada tahun itu, dan terus ditambah unit-unitnya.
"Saya di sini Kepsek baru. Baru 1,5 bulan (menjabat). Program (susur sungai) itu melanjutkan program yang lama. Jujur saya tidak mengetahui program susur sungai itu," ujar Tutik, Sabtu (22/2).
Tutik menerangkan, saat kejadian ada tujuh orang pembina yang memimpin kegiatan. Ketujuh pembina ini merupakan guru di SMP Negeri 1 Turi.
Tutik mengaku dirinya tak menyangka kegiatan Pramuka di SMP Negeri 1 Turi berakhir tragis. Sebab sepemahamannya, para murid merupakan warga di sekitar Kecamatan Turi dan sudah mengenal Sungai Sempor.
Terkait insiden hanyutnya siswa SMP Negeri 1 Turi, Tutik meminta maaf kepada keluarga korban yang meninggal dunia. Tutik berharap siswanya yang belum ditemukan bisa segera diketemukan.
"Kami mohon maaf atas kejadian musibah ini yang tidak kami duga dari awal. Mohon dukungannya mohon doanya untuk anak yang ditemukan dan meninggal dunia diberikan husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ungkap Tutik.
Sebelumnya, Polda DIY telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang pembina Pramuka terkait insiden hanyutnya siswa SMP Negeri 1 Turi. Selain memeriksa pembina Pramuka, Polda DIY telah berkoordinasi dengan Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka DIY terkait SOP kegiatan.
"Kita sudah memeriksa para pembina pramuka. Sementara ada 6 orang yang telah kami periksa," ujar Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto di SMP Negeri 1 Turi, Sabtu (22/2).
Meskipun telah melakukan pemeriksaan, Yulianto enggan membeberkan hasil pemeriksaan. Yulianto menyebut hasil pemeriksaan belum bisa disampaikan karena merupakan materi penyelidikan.
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Yuliyanto, pihaknya belum bisa menentukan siapa penanggungjawab dari kegiatan susur Sungai Sempor tersebut.
(mdk/lia)