Keras, Anggota DPR Tantang Kapolri Usut Tuntas Mafia Pupuk!
Awalnya Rikwanto mengapresiasi kinerja polisi yang membongkar pegawai Komdigi
Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Golkar, Rikwanto menantang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membongkar mafia pupuk. Hal itu mengacu viralnya Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman langsung mencopot manager BUMN perkara bermasalahnya distribusi pupuk di suatu daerah.
Awalnya Rikwanto mengapresiasi kinerja polisi yang membongkar pegawai Komdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital) yang 'membekingi' seribu situs judi online dengan cuat miliaran rupiah tiap bulannya.
- Marak Kasus Polisi Tembak Warga, DPR Anggap Anggota Polri Masih Perlu Dipersenjatai
- Anggota DPR Sentil Kombes Irwan: Polisi Harus Bisa Ukur Diri, Terlalu Cepat Masuk Penjara, Terlambat jadi Korban
- Ingin Awasi Kinerja Polisi dan KPK, Uya Kuya Harap Bisa Masuk Komisi III DPR
- Dikawal Ketat Polisi, Anggota DPR Temui Pendemo Tolak RUU Pilkada
"Akhirnya Polri kembali kepada jalurnya. Ini yang ditunggu-tunggu masyarakat. Besok kita tunggu apalagi yang mau disikat," puji Rikwanto dalam rapat Komisi III dengan Polri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11).
Selanjutnya, Rikwanto menantang Kapolri dan jajaran menyikat habis mafia pupuk. Sebab, merugikan banyak petani.
"Kemarin Pak Mentan marah-marah, itu untuk habis sudah 1 tahun. Saya tekan belum sampai-sampai mana direkturnya itu. Nah mungkin itu juga bisa di sasaran itu mafia yang bilang petani sengsara enggak jalan-jalan. Kita tunggu Pak Kapolri," kata Rikwanto.
Sebelumnya, viral video Mentan Amran memecat pejabat BUMN pupuk di lokasi acara. Saat itu tengah digelar Gerakan Nasional Pangan Merah Putih Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan di Jakarta pada Rabu (6/11).
Saat di atas panggung pada acara tersebut, Amran pun meminta pimpinan BUMN pupuk untuk mencopot para manajer di daerah yang distribusi pupuknya bermasalah
"Tolong managernya dicopot deh. Ini perintah! Copot! Cek masing-masing yang tidak sampai. Aku minta kabarnya dicopot," keras ujar Amran.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencopot 3 orang anak buahnya yang terbukti melanggar hukum. Ketiganya, menurut Mentan menerima fee atau pemulus proyek pengadaan dari beberapa pengusaha hingga mencapai Rp 10 Miliar. Pencopotan dilakukan secara cepat bahkan dalam waktu hitungan menit.
"Saya langsung copot, bahkan dalam waktu dekat bisa saya pecat," ujar Mentan kepada wartawan yang hadir di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis, (17/10/2024)
Mentan mengatakan pencopotan cepat dilakukan sebagai wujud komitmen Kementerian Pertanian dalam menjaga integritas terutama dari hal-hal yang bersifat korupsi, kolusi dan nepotisme.