Keris langka Empu Karsan ikut pameran pusaka di Kampus UNEJ
Keris karya Empu Karsan membawa peranan penting dalam perang Jawa/Perang Diponegoro 1825-1830
Di antara ratusan keris dan tosan aji yang dipamerkan di Gedung Soetarjo Universitas Negeri Jember (UNEJ) ada salah satu pusaka ampuh dapur Suropati. Keris ini merupakan karya Empu Karsan dari Ponorogo yang juga seangkatan dengan Empu Brojogono pertama.
"Keris dapur Suropati ini berpamor ujung gunung yang memiliki tuah sebagai sarana/wasilah kewibawaan tinggi drajad pangkat tinggi. Garap besinya luar biasa, campuran meteor yang digunakan layak untuk dijadikan senjata perang," kata Mbah Edi Khadim pemilik pusaka yang hadir di pameran Keris di Jember yang juga Dosen Fakultas Akuntansi Universitas Diponegoro pada merdeka.com, Kamis (13/6).
Menurut, Edi Khadim, Mbah Karsan si empu yang hanya membuat sebanyak 164 keris selama hidupnya dan saat ini yang terdeteksi hanya 7 bilah pusaka terdiri dari 6 keris dan 1 tombak, merupakan orang luar biasa.
"Beliau juga seorang pendekar dan Mursyid Thoriqoh Sathoriyah. Bawaannya memang ampuh dan diakui oleh orang yang memahami esoteri keris karya Mpu Karsan. Keris karya Empu Karsan membawa peranan penting dalam perang Jawa/Perang Diponegoro 1825-1830," tambahnya.
Karena keistimewaan keris ini, banyak kolektor yang memburunya. "Tapi mohon maaf karena kelangkaannya, pusaka ini menjadi koleksi saya," kata Edi yang juga pengurus Sekretariat Nasional Keris Indonesia (SNKI).