Keroyok anggota PP hingga tewas, dua anggota FBR divonis 10 tahun
Menurut hakim, pertimbangan yang meringankan adalah terdakwa belum pernah dihukum dan memiliki tanggungan keluarga.
Ari Jaenudin dan Imam Soleh, dua terdakwa kasus pengeroyokan yang menyebabkan anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) bernama Purnama Ramdhani tewas divonis 10 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Rabu (3/2/2016). Vonis Tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa selama 12 tahun penjara.
Dalam pengeroyokan yang terjadi pada Minggu (10/5/2015) itu Ramadhani harus merenggang nyawa setelah 27 tusukan melubangi tubuhnya. Ketika itu Ramdhani menurut Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Agus Pranoto sedang berpacaran.
Ketua Majelis memutuskan kedua terdakwa yang merupakan anggota ormas FBR itu terbukti melanggar Pasal 170 KUHP ayat 2 ke 3 tentang secara terbuka dengan tenaga bersama melakukan kekerasan terhadap manusia yang mengakibatkan kematian.
"Menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara," kata ketua majelis Hakim Indra Jamuka.
Menurut hakim, pertimbangan yang meringankan adalah terdakwa belum pernah dihukum dan memiliki tanggungan keluarga. "Yang memberatkan perbuatan terdakwa tidak mencerminkan budaya bangsa Indonesia yang mengedepankan musyawarah dan mufakat," jelasnya.
Usai mendengar putusan, ke dua terdakwa menyatakan pikir-pikir. Begitu juga dengan Jaksa Penuntut Umum Tatu Aditya.