Kesaksian pegawai BEI, selasar lantai ambrol timpa banyak perempuan
Ibu-ibu mengenakan pakaian serba putih itu, tanggap membantu proses evakuasi korban. Bunga, korban yang ia tangani, tak hentinya mengucurkan air mata. Sesekali ia pingsan. Debbie hanya bisa berikan minyak agar korban sadar.
Debbie, karyawan Bursa Efek, tak menyangka, tempat dia bekerja terjadi bencana. Selasar lantai satu Tower 2 ambrol, bersama para mahasiswa yang tengah karyawisata.
Ibu-ibu mengenakan pakaian serba putih itu, tanggap membantu proses evakuasi korban. Bunga, korban yang ia tangani, tak hentinya mengucurkan air mata. Sesekali ia pingsan. Debbie hanya bisa berikan minyak agar korban sadar.
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Di mana Beji Sirah Keteng berada? Saat ini, Beji Sirah Keteng dikelola oleh empat RT di Desa Bedingin, Kecamatan Sampit, Kabupaten Ponorogo.
-
Kapan Benteng Rotterdam dibangun? Benteng Fort Rotterdam dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' Kallonna.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Di mana burung Beo Electus berasal? Beo Electus Burung Beo Eclectus berasal dari pulau-pulau di Asia Tenggara dan Oseania, seperti Kepulauan Maluku, Australia Timur Laut, Papua Nugini, Sumba, dan Kepulauan Solomon. Mereka sering dipelihara sebagai hewan kesayangan karena kicauan mereka yang bisa mencapai 115 desibel.
Kaki dan tangannya patah. Arah tulangnya tak lagi beraturan. Banyak yang sudah dislokasi. Hanya rasa sakit yang mendera dirinya. Sementara, Debbie, hanya bisa berbincang ringan agar mengurangi rasa sakit korban.
"Korban sempet pingsan beberapa menit saya sempet ngobrol dia teriak kesakitan terus badan enggak bisa digerakin kakinya enggak bisa digerakin mau coba telepon ke orang tua dia enggak mau," ujar Debbie yang menceritakan dengan haru.
Korban, tak ingat apa yang terjadi. Kejadian begitu cepat. Kurang dari semenit, selasar itu roboh dan menjebak para mahasiswa yang kebanyakan perempuan di bawahnya.
"Korban nangis mungkin karena mereka ngerasa darimana tapi dia enggak inget ada kejadian apa, dia selalu nanya, ini ada apa bu? ini ada apa bu?" kata Debbie.
"Saya bilang enggak apa-apa biar enggak panik," sambungnya.
Proses evakuasi pun tergolong cukup cepat, tak hanya petugas gedung saja. Para karyawan yang berhamburan ikut membantu korban dari reruntuhan. Ada yang menandu untuk mereka yang tak bisa gerakan tubuh, ada juga yang memapah bagi mereka yang tak bisa berjalan.
"Pegawai yang bantu. Sebagian udah diangkut enggak bisa gerakin (tubuh). Sebagian yang bisa kita papah bawa ke mobil, ada yang gerakin pake tandu, cepet sih," cerita Debbie.
Baca juga:
Pengakuan saksi mata, begini detik-detik menegangkan jatuhnya selasar BEI
30 Korban selasar BEI ambrol dirawat di Rumah Sakit Siloam Semanggi
Wagub Sandi bakal cek IMB dan sertifikat layak fungsi gedung BEI
Kronologi ambrolnya selasar BEI yang membuat 72 orang luka-luka
Situasi Gedung BEI usai selasar ambruk hingga lukai 72 orang