Kesaksian vendor pertama kali ketemu Novanto sampai bahas proyek e-KTP
Kesaksian vendor pertama kali ketemu Novanto sampai bahas proyek e-KTP. Penawaran tersebut tidak langsung diamini Charles dengan alasan ingin melakukan penelusuran lebih dalam proyek tersebut. Made Oka Masagung, menjadi salah satu informannya mengenai kejelasan proyek e-KTP.
Jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan lima orang saksi pada persidangan kasus korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat. Kali ini, jaksa penuntut umum melakukan pembuktian adanya kongkalikong yang dilakukan Setya Novanto terkait proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.
Salah satunya mengungkap adanya pertemuan oleh Setya Novanto dengan vendor proyek e-KTP, Hewlett Packard (HP), Charles Sutanto Ekapraja. Di hadapan majelis hakim, Charles mengaku pernah ditawari oleh Johannes Marliem, vendor penyedia AFIS pada proyek e-KTP, untuk ikut serta dalam proyek tersebut.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang disebut oleh Agus Rahardjo sebagai orang yang meminta kasus korupsi e-KTP dengan terpidana Setya Novanto dihentikan? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Mengapa Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Menurut Ganjar, dengan KTP Sakti nantinya masyarakat dapat mengakses berbagai bantuan pemerintah, hanya dengan kartu Identitas saja."Jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu per satu, sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,” ujar Ganjar usai silahturahmi Caleg dan Partai pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12).
Penawaran tersebut tidak langsung diamini Charles dengan alasan ingin melakukan penelusuran lebih dalam proyek tersebut. Made Oka Masagung, menjadi salah satu informannya mengenai kejelasan proyek e-KTP.
"Saya tanya ke beberapa orang tidak jelas informasinya terus saya telepon ya bisa dikatakan teman saya Pak Made Oka Masagung. Saya tanya ke beliau ada tidak yang tahu proyek ini, kalau boleh saya dikenalin sama yang tahu informasinya," ujar Charles menceritakan awal mula perkenalannya dengan Setya Novanto melalui Made Oka, Senin (22/1).
Selang satu bulan kemudian dari komunikasinya dengan Oka, Charles mengaku kembali dihubungi lagi dengan rekan Setya Novanto tersebut. Saat itu, ujar Charles, dia diminta Oka untuk ikut ke rumah Setya Novanto di Jalan Wijaya, Kebayoran, Jakarta Selatan.
"Tiga minggu kemudian atau sebulan kemudian saya ditelepon 'you ke tempat saya sekarang'. Saya datang ke kantornya (kantor Made Oka) pakai mobil dia, diajak ke rumahnya Pak Novanto," ujarnya.
Setibanya di rumah mantan Ketua DPR itu, dia mengaku ditanya latar belakang pekerjaan dan keahliannya oleh Setya Novanto. Setelah menjelaskan apa yang diminta, diakui Charles, baik Made Oka dan Setya Novanto menepi ke ruangan lain dan berbincang-bincang tanpa dia dengar.
Usai pertemuan, Charles pun menanyakan pengaruh Setya Novanto dari proyek yang merugikan negara Rp 2,3 triliun itu.
"Saya tanya perannya (Setya Novanto) apa. Ya dia (Made Oka) bilang udah ikutin aja prosesnya," ujar Charles menirukan arahan Made Oka.
Lebih lanjut, tidak hanya sekali pertemuan dengan Setya Novanto, Charles mengatakan ada dua pertemuan lainnya dengan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
"Pertemuan kedua saya diajak (Made Oka) ke gedung DPR. Saya enggak tahu (tujuan Oka) saya cuma diajak beliau saja," ujarnya.
Pertemuan selanjutnya, Charles menuturkan pada malam hari dia mendapat telepon agar hadir ke kediaman Setya Novanto. Setibanya di sana, dia melihat Paulus Tannos, Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra sekaligus peserta konsorsium PNRI pada proyek e-KTP.
Jika pada pertemuan pertamanya dengan Setya Novanto ia ditanya latar belakang pekerjaan, kali ini harga produksi kartu per lembarnya menjadi pertanyaan pada pertemuan tersebut.
"Saya jawab cost kartu itu berdasarkan pengalaman di Amerika, sekitar USD 2,5 sampai 3 per ID. Saya juga ditanya apakah bisa gunakan chip dari negara lain, terus terang HP tidak pernah gunakan chip yang jangka waktu 1 tahun jadi saya enggak bisa jawab," ujarnya.
Dari paparan tersebut, Charles mengklaim tidak ada tindak lanjut meski HP ikut serta dalam proyek tersebut. Ia berdalih keikutsertaan HP pada proyek e-KTP merupakan divisi printer, server, dan PC. Sedangkan divisi software yang dia komandoi tidak ikut lelang proyek e-KTP dengan alasan tidak ada kecocokan harga.
"HP itu ada 4 country manager enterprises, ada saya (software), server, PC, dan printer. Tapi (ikut serta proyek e-KTP) bukan dari saya," tukasnya.
Baca juga:
Sidang lanjutan Setya Novanto, Andi Narogong tiba di Pengadilan Tipikor
Ekspresi Setnov jalani sidang lanjutan
Hakim sidang e-KTP tegur bos money changer karena selalu jawab 'Panjang kayak ular'
Pengusaha money changer diperiksa KPK terkait kasus e-KTP
Hakim tanya alasan money changer transfer USD 1,4 juta ke rekanan Setnov