Kronologi Choirul pukuli bayinya hingga masuk rumah sakit
Agus bercerita, awalnya bayinya itu terjatuh dari ayunan, sehingga terus menangis. "Awalnya jatuh dari ayunan dulu Pak, baru saya gendong. Tapi nangis terus," ujar Agus, yang punya banyak tato di badannya. Emosi karena melihat bayi 2 bulannya itu terus menangis, Agus kemudian memukuli bayinya.
Choirul Agus (25), seorang sopir angkot trayek A di Samarinda, Kalimantan Timur, mendekam di penjara usai menganiaya bayinya, MR (2 bulan). Akibat perbuatan kejam ayahnya, bayi malang itu kini dirawat di rumah sakit.
"Menyesal sekali Pak. Mau ketemu istri saya, kalau bisa sekali saja. Mohon betul Pak, mau minta maaf saja Pak," kata Agus mengawali perbincangan di Mapolsek Sungai Kunjang, Jalan Jakarta, Jumat (13/7).
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa yang ditemukan pada kerangka bayi tersebut? Setelah kematiannya, bayi itu dimakamkan dengan kalung yang terbuat dari 93 manik-manik faience dan vitreous, serta enam manik-manik cornelian, sebuah temuan yang menunjukkan perawatan yang diterimanya dalam hidup dan mati.
-
Kapan tahnik bayi dilakukan? Praktik tahnik bayi yang baru lahir disyariatkan oleh Allah melalui petunjuk Rasulnya dengan cara menyuapinya sedikit buah kurma yang sudah dikunyah dan dibasahi.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
Agus bercerita, awalnya bayinya itu terjatuh dari ayunan, sehingga terus menangis. "Awalnya jatuh dari ayunan dulu Pak, baru saya gendong. Tapi nangis terus," ujar Agus, yang punya banyak tato di badannya.
Emosi karena melihat bayi 2 bulannya itu terus menangis, Agus kemudian memukuli bayinya. "Masih nangis, ya pahanya saya pukul," ujarnya.
Pukulan berulang kali oleh Agus membuat bayinya terus menangis. "Saya jengkel, kemudian saya kasih ke mamaknya (istrinya). Kemudian saya tidur lagi," tambah Agus.
Belakangan, badan bayinya menjadi demam dan rewel. Peristiwa itu juga diketahui tetangga. "Bilang orang situ mungkin karena dipukul, saya heran. Bilang tetangga ada darah beku di kepala belakang anak saya," ungkap Agus.
"Tidak ada memar kok Pak. Ya karena awalnya jatuh saja dan nangis terus. Ada benjol di belakang kepala anak saya. Begitu digendong mamaknya, kata tetangga oh ada darah beku," jelasnya lagi.
Khawatir dengan kondisi bayi laki-lakinya, ibunya langsung membawa ke rumah sakit hingga harus rawat inap sampai sekarang. Tak terima anaknya menjadi korban kekerasan ayahnya, sang istri langsung melaporkan suaminya ke Polsek Sungai Kunjang.
Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang, Ipda Suyatno, menyebut ibu korban melapor Rabu (11/7) dan sore harinya Agus ditangkap. Peristiwa itu terjadi 3 Juli 2018 lalu. "Korban dianiaya bapak kandungnya. Sementara sejauh ini, tidak ada masalah rumah tangga. Hanya karena emosi lihat anaknya menangis terus," kata Suyatno.
Dalam catatan kepolisian, Choirul Agus merupakan residivis kasus pengeroyokan. Dia divonis 7 tahun penjara, dan bebas belum lama ini.
Baca juga:
Tak tahan dengar tangisan, Agus pukuli bayinya hingga masuk rumah sakit
Ke polisi, ayah tiri aniaya balita di Depok ngaku cuma menyentil hidung
Balita di Depok luka lebam dan patah tulang hidung usai dianiaya ayah tiri
Seorang pria tega tinggalkan bayi berusia 2 bulan di dalam laci lemari
Berdalih Jengkel, ayah tiri di Surabaya jotos anaknya hingga tewas
Acara pembaptisan, Pastur dua kali tampar bayi agar berhenti menangis
Kesal mata dicolok saat main bareng, ABG di Muba nekat bunuh balita