Kesal tidak diberi Rp 500 ribu usai bercinta, Dani tikam teman wanitanya
Rahmadani (37) atau Dani, warga Jalan Gatot Subroto, Samarinda, Kalimantan Timur, kini meringkuk di penjara. Gara-garanya, dia kesal hanya dikasih Rp 150 ribu dari teman wanitanya, Nurul Fitriani (31), yang dia setubuhi.
Rahmadani (37) atau Dani, warga Jalan Gatot Subroto, Samarinda, Kalimantan Timur, kini meringkuk di penjara. Gara-garanya, dia kesal hanya dikasih Rp 150 ribu dari teman wanitanya, Nurul Fitriani (31), yang dia setubuhi.
Peristiwa itu terjadi Senin (22/1) siang kemarin, sekira pukul 13.30 Wita. Nurul, meski bukan sepasang kekasih, memang akrab dengan Rahmadani dan sering bermain di rumah Rahmadani.
-
Kenapa pengelola kata sandi penting? Beberapa orang masih sering menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak akun berbeda. Apabila ada peretas yang berhasil mengetahui akun sandi tersebut, maka berpotensi bisa mengakses semua akun yang pengguna miliki. Oleh karena itu, manfaatkan pengelola kata sandi.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa sarapan itu penting? Sebab sarapan akan memberikan manfaat begitu besar untuk kesehatan tubuh.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Korban Nurul, kembali mendatangi rumah Rahmadani. Di rumahnya, Rahmadani lantas meminta Nurul untuk berhubungan badan. Keduanya pun melakukan hubungan suami istri.
Cerita tidak selesai sampai di situ. Rahmadani, belakangan meminta uang kepada korban Nurul Rp 500 ribu. Permintaan itu, tidak sepenuhnya disanggupi Nurul.
"Korban ini sanggupnya cuma Rp 150 ribu, dan diberikan ke pelaku (Rahmadani)," kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ilir Ipda Purwanto, kepada merdeka.com, Selasa (23/1).
Kesal hanya dikasih Rp 150 ribu, Rahmadani yang kesehariannya tidak memiliki pekerjaan tetap, lantas naik pitam dan terlibat adu mulut dengan korban.
Pria di Samarinda tikam teman wanitanya ©2018 Merdeka.com/Nur Aditya
"Terus emosi, pelaku lantas mengambil pisau dapur yang diselipkan di dinding dapur yang terbuat dari papan, lantas ditikamkan ke korban, dan mengenai bahu kiri korban hingga luka sobek," ujar Purwanto.
Beruntung, Nurul berhasil kabur keluar rumah, dan dia langsung melapor ke Polsekta Samarinda Ilir Jalan Bhayangkara. Polisi gerak cepat menangkap Rahmadani sore hari di rumahnya, usai dilaporkan oleh korban.
"Kita temukan barang bukti pisau dapur itu. Terhadap korban, juga kita lakukan visum. Pelaku ini sadar (tidak mabuk). Dia hanya kesal minta Rp 500 ribu, cuma dikasih Rp 150 ribu. Tidak sesuai permintaannya," ungkap Purwanto.
Pelaku mengakui perbuatannya. Dia kini meringkuk di sel Polsekta Samarinda Ilir. Penyidik menjeratnya dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Baca juga:
Dua penyerang berpisau tikam guru dan murid di sekolah Rusia, delapan orang luka
Cokok penusuk pemotor di Depok, polisi amankan alat pemecah es balok
Berniat tenangkan pemabuk, Aiptu Sulendra malah dicelurit
Lihat pesta kembang api malam tahun baru, Taufik tewas ditusuk orang tak dikenal
Cekcok dengan pengemudi mobil di jalan, Dwiko ditusuk di perut