Kesehatan seksual capres akan pengaruhi pola pikir dan emosi
Kesehatan seksual bisa mempengaruhi sikap, pandangan hidup, hingga tindakan yang diambil seseorang.
Tim dokter dari RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat mengatakan, tidak akan melakukan tes kejantanan atau seksual pada para bakal capres-cawapres. Namun menurut Wakil Ketua Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS) Ridwan Darmawan, tes kejantanan atau tes seksual tersebut sebenarnya perlu dilakukan.
Ridwan mengatakan, banyak hasil penelitian dan analisa dari para ahli yang sudah dipublikasikan menunjukkan bahwa kesehatan seksual atau fungsi-fungsi alat seksualitas sangat penting. Bahkan itu bisa mempengaruhi sikap, pandangan hidup, hingga tindakan yang diambil seseorang.
"Bahkan tersalurkan atau tidaknya hasrat seksual seseorang akan mempengaruhi pola pikir dan mood seseorang," jelas Ridwan saat dihubungi wartawan, Kamis (22/5).
"Nah kalau disfungsi itu terjadi pada pemimpin, kan bahaya," tambahnya.
Ridwan menambahkan, apabila hal demikian terjadi, maka bisa berakibat pada keluaran kebijakan seseorang pemimpin menjadi tak terkendali juga. Itu biasanya terjadi, khususnya apabila pemimpin secara emosional tidak stabil.
"Bisa berabe negara kita kan," ujarnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan tes kesehatan untuk pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2014 yang dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Dalam tes tersebut tidak menjadikan masalah "kejantanan" atau kesehatan seksualitas sebagai parameter kesehatan.
Kepala Rumah Sakit RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI Douglas S'Umboh mengatakan, tes seksual hanya dilakukan kepada calon perempuan. Sedangkan untuk calon laki-laki tidak dilakukan tes serupa.
"(Tes kesehatan seksual atau "kejantanan") hanya untuk perempuan. Karena calonnya enggak ada yang perempuan, jadi enggak ada," katanya di RSPAD Gatot Soebroto, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (22/5).
Seperti diketahui, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) dan pasangannya Jusuf Kalla (JK) melakukan tes kesehatan hari ini, Kamis (22/5). Bakal calon presiden serta wakil presiden menjalani tes kesehatan sebagai salah satu syarat dari KPU. Lalu besok, Jumat (22/5) pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa akan menjalani tes yang sama.
Douglas mengatakan, ada 14 tes yang akan diikuti pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden. Rangkaian pemeriksaan kesehatan meliputi beberapa unsur, yakni pemeriksaan sejarah kesehatan, pemeriksaan kesehatan jasmani dan psikis, serta pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan kesehatan jasmani atau fisik meliputi pemeriksaan kondisi internal tubuh seperti pemeriksaan jantung, pembuluh darah, paru-paru, bedah, eurologi, ortopedi, saraf, mata, telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
Adapun pemeriksaan penunjang terdiri dari tes ultrasonografi abdomen, kardio, treadmill test, rontgen, tes dengan spirometer, audiometer, MRI, hingga CT scan. Sementara pemeriksaan laboratorium meliputi tes darah dan urine yang terdiri dari hematologi, tes faal, ginjal, dan mencari jika ada indikasi tumor.