Pengaruh Marah pada Tubuh dan Cara Mengelolanya dengan Baik
Meski marah adalah reaksi alami, jika tidak dikelola dengan baik, emosi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan mental kita.
Marah memiliki dampak yang signifikan tidak hanya pada kesehatan mental kita, tetapi juga pada kesehatan fisik.
Pengaruh Marah pada Tubuh dan Cara Mengelolanya dengan Baik
Marah adalah emosi yang tidak bisa dihindari dan merupakan bagian dari respons manusia terhadap situasi yang memicu frustrasi atau ketidakadilan. Meski marah adalah reaksi alami, jika tidak dikelola dengan baik, emosi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan mental kita.
Artikel ini akan membahas tentang pengaruh marah pada tubuh yang harus Anda waspadai, sekaligus memberikan cara-cara efektif untuk mengelolanya.
1. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung
Marah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ketika Anda marah, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, yang meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Ini mempersiapkan tubuh untuk respons ‘fight or flight’, tetapi juga menempatkan tekanan tambahan pada jantung.
-
Apa dampak marah terhadap kesehatan? Reaksi marah dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jantung, memperlemah sistem kekebalan tubuh, hingga berisiko menyebabkan stroke. Amarah yang sering muncul juga memicu kecemasan dan depresi, serta bahkan memperpendek harapan hidup.
-
Mengapa marah bisa buruk untuk kesehatan? Ketika Anda merasa kemarahan terus menerus, tubuh bersiap untuk melakukan pertarungan dan menimbulkan reaksi sistem saraf simpatis. Sistem ini menghasilkan hormon seperti adrenalin dan kortisol yang memicu berbagai efek fisik seperti peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, dan otot-otot yang tegang. Sementara itu, fungsi-fungsi tubuh yang tidak dianggap esensial untuk kelangsungan hidup, seperti sistem pencernaan, melambat secara signifikan.
-
Apa yang terjadi di tubuh saat marah? 'Kemarahan memberi tahu kita tentang potensi ketidakadilan dan memberi kita energi untuk menghadapinya,' kata Ryan Martin, PhD, seorang profesor psikologi di University of Wisconsin dilansir dari Self. Namun, ketika kemarahan menjadi kebiasaan yang tidak terkendali, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
-
Bagaimana cara tubuh bereaksi saat kita marah? Dalam waktu tiga detik, tubuh masuk ke mode 'fight or flight' atau 'melawan atau lari.' Sistem saraf kita menjadi lebih waspada, detak jantung meningkat, tekanan darah naik, dan produksi hormon adrenalin melonjak.
-
Kapan efek marah bisa dirasakan di tubuh? Tubuh kita akan tetap berada dalam kondisi ini sekitar 30 menit setiap kali kita marah sepanjang hari.
-
Bagaimana cara menenangkan diri ketika marah? 'Coba beberapa latihan pernapasan atau meditasi untuk membantu.' Bernapas dalam-dalam dapat membantu menghentikan respons stres.
Penelitian menunjukkan bahwa dalam dua jam setelah marah, kemungkinan seseorang terkena serangan jantung berlipat ganda.
2. Meningkatkan Risiko Stroke
Kemarahan yang intens dan sering dapat meningkatkan risiko stroke. Ini karena tekanan darah yang tinggi dan peradangan yang disebabkan oleh marah dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi rapuh dan lebih mungkin pecah, yang bisa mengakibatkan stroke.
3. Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Marah yang berkepanjangan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Hormon stres yang dilepaskan selama marah dapat mengganggu fungsi sel-sel kekebalan dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan patogen.
4. Memperburuk Kecemasan
Marah juga dapat memperburuk kecemasan. Emosi negatif yang terkait dengan marah dapat meningkatkan perasaan cemas, yang pada gilirannya dapat memicu lebih banyak marah, menciptakan siklus yang sulit dipecahkan.
5. Menyebabkan Depresi
Kemarahan yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan depresi. Marah yang terus-menerus dapat mengubah kimia otak dan menyebabkan perubahan mood yang berkepanjangan, yang dapat berkontribusi pada pengembangan depresi.
6. Merusak Paru-Paru
Marah dapat merusak paru-paru. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki tingkat kemarahan yang tinggi memiliki fungsi paru-paru yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang lebih tenang.
7. Masalah Pencernaan
Marah dapat menyebabkan masalah pencernaan. Saat marah, aliran darah dapat dialihkan dari sistem pencernaan ke otot, yang dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan masalah seperti sakit perut dan sindrom iritasi usus besar.
8. Peradangan
Marah dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap stres, tetapi ketika terjadi terlalu sering, dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada jaringan dan organ.
9. Insomnia
Marah dapat menyebabkan insomnia. Hormon stres yang dilepaskan saat marah dapat membuat sulit untuk rileks dan tidur, yang dapat menyebabkan insomnia dan masalah tidur lainnya.
10. Tekanan Darah Tinggi
Marah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Hormon stres yang dilepaskan selama marah dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang meningkatkan tekanan darah dan membebani jantung.
Cara Mengelola Marah dengan Baik
Mengelola marah dengan baik adalah keterampilan penting yang dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik serta memperbaiki hubungan interpersonal. Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola marah secara efektif:
- Atur Napas dan Kendalikan Pikiran: Saat Anda mulai merasa marah, cobalah untuk menarik napas panjang dan dalam, kemudian mengembuskannya secara perlahan. Teknik pernapasan ini dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi intensitas emosi marah.
- Temukan Alasan atau Penyebab Marah: Mengidentifikasi apa yang memicu kemarahan Anda adalah langkah pertama untuk mengatasinya. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk menghindari pemicu atau menghadapinya dengan cara yang lebih sehat.
- Tenangkan Diri Sebelum Berbicara atau Bertindak: Ketika emosi marah muncul, berikan waktu kepada diri sendiri untuk menenangkan pikiran sebelum Anda bereaksi. Ini dapat mencegah Anda dari mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin Anda sesali nantinya.
- Ekspresikan Kemarahan dengan Cara yang Tepat: Setelah Anda merasa lebih tenang, ekspresikan perasaan Anda dengan cara yang tegas namun tidak konfrontatif. Gunakan “saya” bukan “kamu” saat berbicara untuk menghindari menyalahkan orang lain.
- Berolahraga: Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan emosi negatif. Berjalan kaki, berlari, atau melakukan olahraga lainnya dapat menjadi cara yang efektif untuk mengeluarkan energi negatif dan menenangkan pikiran.
- Timeout: Mengambil waktu istirahat dari situasi yang membuat Anda marah dapat memberikan kesempatan untuk menenangkan diri dan berpikir dengan lebih jernih tentang bagaimana menanggapi situasi tersebut.
- Mengidentifikasi Solusi yang Memungkinkan: Alih-alih berfokus pada apa yang membuat Anda marah, carilah solusi untuk masalah tersebut. Fokus pada tindakan yang dapat Anda ambil untuk mengatasi situasi daripada terjebak dalam emosi negatif.
- Mencari Dukungan Sosial atau Profesional: Berbicara dengan teman atau keluarga tentang perasaan Anda dapat membantu. Jika marah menjadi masalah yang serius, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental.
- Melakukan Meditasi dan Mindfulness: Latihan meditasi dan mindfulness dapat membantu Anda menjadi lebih sadar akan emosi Anda dan belajar bagaimana menanggapinya tanpa reaksi yang berlebihan.
- Komunikasi yang Efektif: Belajar cara berkomunikasi dengan jelas dan efektif dapat mencegah kesalahpahaman yang sering kali menjadi pemicu kemarahan.
Manfaat Menghindari Marah
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Menghindari marah dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Marah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, yang dapat membebani jantung. Dengan mengelola emosi marah, Anda dapat membantu menjaga kesehatan jantung Anda.
Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Emosi negatif seperti marah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan menghindari marah, Anda dapat membantu sistem kekebalan tubuh Anda bekerja lebih efektif, sehingga mengurangi risiko infeksi dan penyakit.
Meningkatkan Kesehatan Mental
Marah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Menghindari marah dapat membantu menjaga kesehatan mental Anda, mengurangi risiko depresi, dan meningkatkan perasaan bahagia dan puas dengan hidup.
Memperbaiki Hubungan Interpersonal
Marah sering kali menyebabkan konflik dan ketegangan dalam hubungan. Dengan mengelola marah, Anda dapat memperbaiki komunikasi dan memperkuat hubungan dengan orang lain.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Marah dapat mengganggu tidur dan menyebabkan insomnia. Menghindari marah dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan meningkatkan kualitas tidur Anda secara keseluruhan.
Mengurangi Risiko Stroke
Marah dapat meningkatkan risiko stroke karena tekanan darah tinggi dan peradangan yang terkait dengan marah. Mengelola emosi marah dapat membantu mengurangi risiko ini.
Meningkatkan Kontrol Diri
Menghindari marah dapat membantu Anda mengembangkan kontrol diri yang lebih baik, yang merupakan keterampilan penting dalam banyak aspek kehidupan, termasuk pekerjaan dan pengambilan keputusan.
Meningkatkan Kekuatan Jiwa
Menahan marah dan mengendalikan hawa nafsu dapat menumbuhkan kekuatan jiwa, memungkinkan Anda untuk berpikir dengan jernih dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.