Keseringan nonton film porno, Rukimin sodomi ABG di tengah sawah
Rukiman (35), warga Desa Tempursari RT 01 RW 03 Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah harus berurusan dengan polisi. Rukiman dilaporkan ke Polresta Solo setelah melakukan sodomi terhadap DA, lelaki berusia 17 tahun.
Rukiman (35), warga Desa Tempursari RT 01 RW 03 Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah harus berurusan dengan polisi. Rukiman dilaporkan ke Polresta Solo setelah melakukan sodomi terhadap DA, lelaki berusia 17 tahun.
Berdasarkan pengakuan pelaku, dia telah 3 kali melakukan perbuatan bejat terhadap lelaki yang dikenal lewat jejaring sosial facebook tersebut. Ketiga perbuatan amoral dilakukan di tempat berbeda, 2 kali di hotel dan sekali di gubuk tengah sawah.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Agus Puryadi mengatakan usai perkenalannya lewat facebook, pelaku mengajak bertemu korban di suatu tempat. Saat itulah korban diminta oleh pelaku untuk telanjang. Beberapa kali pelaku mengambil foto korban dan mengancamnya akan menyebarkan ke internet jika tak mau menuruti nafsu bejatnya.
"Karena terus diancam, korban hanya bisa pasrah dan terpaksa melayani kelainan seksual pelaku. Sudah tiga kali pelaku menyodomi korban, dua kali di hotel dan sekali di gubuk tengah sawah," ujar Agus, Senin (2/1).
Tiga kali dipaksa melayani hubungan menyimpang, korban pun mengeluh sakit kepada orang tuanya. Karena curiga, mereka langsung membawa korban ke rumah sakit untuk melakukan visum. Hasil visum dokter menunjukkan terdapat luka di sekitar anus akibat benda tumpul.
"Usai mengetahui hasil visum tersebut, kita pancing pelaku untuk bertemu korban disebuah hotel. Saat itulah, pelaku ditangkap," ungkap Agus.
Kepada petugas, lanjut Agus, pelaku mengaku melakukan perbuatan bejat lantaran terpengaruh dengan video porno sesama jenis. Sejak empat bulan lalu, kata Agus, pelaku sering menyaksikan adegan panas yang dilakukan oleh pria sesama jenis melalui situs internet.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 82 Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA) dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Sementara itu berdasarkan pengakuan pelaku, rumah tangganya terbilang harmonis. Selain seorang istri pelaku juga telah dikaruniai anak perempuan berusia enam tahun dan istrinya dalam kondisi mengandung.