Kesimpulan TGIPF: Pengurus PSSI Harus Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan
TGIPF menyimpulkan PSSI harus bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan yang memicu ratusan orang meninggal dunia.
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan melaporkan hasil investigasinya kepada Presiden Joko Widodo. Tim ini dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Mahfud mengungkapkan, TGIPF sudah meminta keterangan sejumlah pihak. Mulai dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga panitia pelaksana laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Stadion Manahan diresmikan? Pembangunannya dimulai pada tahun 1989 dengan menggunakan lahan seluas 170.000 meter persegi serta luas bangunan 33.300 meter persegi. Peresmian stadion itu dilakukan pada 21 Februari 1998.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Siapa yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan? Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur saat pertandingan antara Arema FC dan Persebaya.135 orang menjadi korban akibat terkunci di stadion. Mereka tewas karena terjadi penumpukan dan berdesak-desakan mencari pintu keluar.
Dalam proses pemeriksaan, pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan laga tersebut saling lempar tanggung jawab dengan berlindung di bawah aturan masing-masing. Sehingga TGIPF menyimpulkan pengurus PSSI harus bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan yang memicu ratusan orang meninggal dunia.
"Di dalam catatan kami disampaikan bahwa pengurus PSSI harus bertanggung jawab dan sub-sub organisasinya," kata Mahfud dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (14/10).
Ada sejumlah bentuk tanggung jawab yang harus ditanggung pengurus PSSI. Pertama, tanggung jawab sesuai aturan resmi. Kedua, tanggung jawab moral dan hukum.
"Adapun tanggung jawab moral dipersilakan masing-masing melakukan langkah-langkah yang diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia Indonesia," ujarnya.
Mahfud menambahkan, TGIPF juga merekomendasikan agar penyelidikan tindak pidana tragedi Kanjuruhan diteruskan. Harapannya, pihak-pihak yang diduga kuat terlibat dalam tragedi tersebut ikut bertanggung jawab secara pidana.
"TGIPF punya banyak temuan-temuan indikasi untuk bisa didalami oleh Polri," ucapnya.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi pada Sabtu (1/10). Tragedi itu terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Hingga kini, tercatat ratusan orang meninggal dunia, baik anak-anak maupun dewasa. Terdapat tarusan orang mengalami luka-luka. Bahkan, lima orang masih kritis di salah satu rumah sakit Jawa Timur.
(mdk/tin)