Ketika Fadli, Fahri dan Setnov dikritik lewat karangan bunga
Karangan bunga kini tak hanya diterima Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Kini beberapa pejabat teras di negeri ini juga mendapat kiriman serupa.
Karangan bunga kini tak hanya diterima Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Kini beberapa pejabat teras di negeri ini juga mendapat kiriman serupa.
Awalnya Wakil Ketua DPR Fadli Zon dikirimi karangan bunga ke gedung parlemen. Tak ditulis siapa pengirim bunga tersebut. Tertulis 'Tim Pencitraan'. Si pengirim sengaja menaruhnya di Senayan karena Balai Kota sudah penuh.
Melalui akun twitternya politikus Gerindra itu memberikan respons. Fadli salah seorang yang sinis menanggapi soal bunga-bunga tersebut.
"Kpd Tim Pencitraan, sy ucapkan terima kasih atas kiriman karangan bunganya utk sy ke DPR. Siapakah Tim Pencitraan?," kicau Fahri dikutip merdeka.com, Minggu (30/4).
Ternyata selang beberapa hari Fadli kembali menerima paket serupa. Namun kali ini dia tak sendirian. Bunga juga ditujukan kepada Ketua DPR Setya Novanto, dan Wakil Ketua Fahri Hamzah.
Karangan bunga itu berisi kekecewaan warga atas disetujuinya usulan penggunaan hak angket untuk mendesak KPK membuka rekaman BAP politikus Hanura, Miryam S Haryani. Ketiga pimpinan DPR ini terutama Fahri Hamzah diketahui ikut hadir sebagai pimpinan rapat persetujuan angket KPK dalam rapat paripurna pada Jumat (28/4).
Awalnya karangan bunga itu dikirimkan dengan mobil bak terbuka di depan Gedung Nusantara III. Namun, saat awak menyadari keberadaan karangan bunga itu, petugas pengamanan dalam (Pamdal) langsung mengangkatnya ke atas mobil bak terbuka.
Para awak media akhirnya mengejar mobil bak berisi karangan bunga tersebut. Petugas Pamdal pun sempat melarang wartawan mengambil foto karangan bunga tersebut.
"Jangan difoto, jangan difoto. Jalan.. Jalan," kata salah seorang Pamdal.
Tulisan dalam karangan bunga yang dikirim oleh orang yang mengaku bernama Endi, Livia, Ningsih, Riri dan Didi ini berharap Setnov, Fahri dan Fadli tidak terpilih lagi menjadi wakil rakyat dalam Pemilu Serentak 2019 mendatang.
'Kami berduka cita atas hilangnya hati nurani dan butanya mata hati Anda semua dengan disetujuinya hak angket DPR terhadap KPK'
'Dari kami rakyat yang menolak Anda wakili dan berdoa semoga Anda tidak terpilih kembali'.
Ada-ada saja.
-
Apa sanksi yang dijatuhkan DKPP kepada Ketua KPU? Akibat pelanggaran tersebut, DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
-
Kapan DKPP menjatuhkan sanksi kepada Ketua KPU? DKPP menjelaskan, pelanggaran dilakukan Hasyim terkait pendaftaran pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden pada 25 Oktober 2023.
-
Apa harapan DPR terkait kasus dugaan korupsi tol MBZ? “Saya minta Kejagung tidak menutup peluang adanya tersangka-tersangka baru,” kata Sahroni. Selain itu, politikus Partai Nasdem ini juga mengimbau agar Kejagung terus konsisten dalam mengawal dan mengamankan Proyek Strategis Nasional (PSN).
-
Bagaimana cara DPR mendorong KPK untuk mengungkap terduga pelaku pembocoran informasi OTT? Bahkan Sahroni merekomendasikan KPK untuk berkolaborasi dengan instansi-instansi terkait, jika ingin serius mengungkap dugaan ini.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Mengapa DPR memiliki hak angket? Tujuan dari hak angket ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan terkait kebijakan pemerintah. Dengan adanya hak angket, DPR dapat memastikan bahwa kebijakan pemerintah yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
Baca juga:
Setnov, Fahri & Fadli dapat bunga dari warga yang menolak diwakili
Ancaman Fahri Hamzah saat disudutkan pendukung KPK
Fadli Zon: Saya tidak takut mati!
Politisi Gerindra minta negara lindungi Fadli Zon
Manuver Setnov rapatkan barisan agar tak terdepak dari Ketum Golkar
Mendengar ada nama Setnov, pria ini urungkan niat ikut lelang e-KTP