Ketika Mbah Maimoen Zubair Tolak Naik Alphard dan Pilih Mobil Patwal Polisi
Kiai Haji Maimoen Zubair atau Mbah Maimoen mendadak enggan naik mobil pribadi dan memilih naik mobil patroli dan pengawalan (patwal) polisi, saat menempuh perjalanan dari rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menuju Bandara Ahmad Yani, Semarang, Selasa (9/7).
Kiai Haji Maimoen Zubair atau Mbah Maimoen mendadak enggan naik mobil pribadi dan memilih naik mobil patroli dan pengawalan (patwal) polisi, saat menempuh perjalanan dari rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menuju Bandara Ahmad Yani, Semarang, Selasa (9/7).
Momen langka ulama asal Rembang ini diketahui ketika dia akan menghadiri kegiatan di Jakarta. Dari Rembang dikawal mobil Patwal Satlantas Polres Rembang, menuju Semarang. Namun lantaran masih tersisa waktu lumayan lama sebelum penerbangan, Mbah Maimoen Zubair memutuskan transit terlebih dahulu ke rumah dinas Taj Yasin.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Di mana petilasan Mbah Joget berada? Di kawasan perbukitan Kota Semarang, tepatnya di daerah Klipang, Semarang Timur terdapat sebuah petilasan bersejarah. Warga menyebutnya petilasan Mbah Joget.
-
Siapakah Mbah Buyut Modjo? Sosok yang dimakamkan di sini dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Modjo. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Apa saja yang ada di petilasan Mbah Joget? Di petilasan itu ada beberapa makam yang salah satunya adalah makam dari Mbah Joget. Tak jauh dari makam itu, dibangun sebuah bangunan yang digunakan sebagai rumah penjaga petilasan itu.
Sekitar pukul 16.15 WIB, Mbah Maimoen kemudian keluar dari rumah dinas Wakil Gubernur hendak menuju Bandara Ahmad Yani. Meski sudah disiapkan mobil Toyota Alphard, tiba-tiba Mbah Moen tidak berkenan naik. Justru, dia malah memilih naik mobil patwal polisi di kursi bagian depan. Mendadak hal itu membuat Aipda Wuri Sutrisno yang mengemudikan mobil patwal terkejut.
"Ya terkejutlah, tapi bercampur senang bisa mengemudikan mobil bersama tokoh Mbah Maimoen," terang polisi Satlantas Polres Rembang itu, Selasa (9/7).
Aipda Wuri tidak menyangka Mbah Maimoen berkenan naik mobil patwal polisi, karena tidak selazimnya tokoh-tokoh penting sekaliber Mbah Moen melakukan hal itu.
"Mbah Maimoen selama perjalanan ke Bandara Ahmad Yani Semarang, sering mengingatkan untuk berhenti tiap kali lampu pengatur lalu lintas berwarna merah," katanya.
Karena Mbah Maimoen sudah sepuh, lanjut Aipda Wuri, mobil pelan-pelan melajunya. "Tiap kali melintas di lampu pengatur lalu lintas dan berwarna merah, Beliau selalu meminta untuk berhenti, seperti pengguna jalan pada umumnya," katanya.
Aipda Wuri menambahkan, Mbah Maimoen juga sempat berbincang dan meminta agar pihak kepolisian sering-sering menjalin silaturahmi dengan masyarakat.
"Mbah Maimoen bilang polisi enggak seperti dulu, sekarang polisi sudah berbaur. Beliau berpesan yang penting sering silaturahmi sama masyarakat," katanya.
Mobil patwal yang membawa Mbah Maimoen akhirnya tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang pukul 17.00 WIB lebih sedikit. Mereka yang ada di dalam mobil patwal tersebut, Aipda Wuri Sutristiyono, kemudian Brigadir Dwi Santoso dan ajudan Mbah Maimoen, Jibril mendapatkan beragam inspirasi positif dari sosok Mbah Maimoen.
Baca juga:
Tasbih Habib Luthfi dan Sorban Hijau Mbah Moen untuk Jokowi
Baliho Gambar Romahurmuziy Akan Diganti Foto Mbah Moen dengan Jokowi-Ma'ruf Amin
Romahurmuziy Tersangka KPK, Mbah Moen Tegaskan PPP Harus Diselamatkan
Mbah Moen Usul Suharso Monoarfa jadi Plt Ketum PPP Gantikan Romahurmuziy
Mbah Moen Datangi DPP PPP, Bahas Posisi Romahurmuziy Sebagai Ketum
Fadli Zon Minta Maaf & akan Temui Mbah Moen Karena Polemik Puisi 'Doa yang Ditukar'