Ketua DPR temui JK minta izin mau hadiri Sidang Mikita di Tasmania
Ketua DPR temui JK minta izin mau hadiri sidang Mikita di Tasmania. Ketua DPR Ade Komarudin baru saja bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut berlangsung tertutup. Akom mengaku hanya meminta izin karena akan bertolak ke Tasmania.
Ketua DPR Ade Komarudin baru saja bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut berlangsung tertutup.
Pria yang akrab disapa Akom ini mengaku hanya meminta izin karena akan bertolak ke Tasmania, Australia untuk beberapa waktu. Akom dijadwalkan akan menghadiri Sidang Mikta (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki, Australia).
Selain membicarakan kunjungan kerja, dia mengaku berbincang soal keberhasilan program tax amnesty bersama JK. "Saya izin, saya mau agak lama mau ke Sidang Mikea di Tasmania. Jadi malam ini waktunya cuma hari ini saya bisa menyampaikan terus alhamdulillah tax amnesty yang kemarin sempat diragukan keberhasilannya sekarang sukses itu yang saya sampaikan kepada beliau," kata Akom di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/10).
Saat bertemu JK, Akom menyampaikan pujiannya atas kinerja Menkeu Sri Mulyani dan mantan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro atas pencapaian tax amnesty di periode I. Hingga saat ini harta tax amnesty yang telah terkumpul mencapai Rp 3.622 triliun. Tax Amnesty sejauh ini disebut menjadi yang terbaik di dunia.
"Ya alhamdulillah saling bertukar, saya dapat informasi juga dari ibu Menkeu ya alhamdulillah berhasil dengan baik. kemarin kita sempat sedikit agak panik tapi alhamdulillah sekarang saya enggak tahu sampe hari ini, sampe jam ini nih, berhasil. itu berarti kita bernapas cukup agak lumayan," terangnya.
Lebih lanjut, Akom mengaku tidak ada pembicaraan mengenai rumor pergantian Ketua DPR dengan JK. Belakangan, muncul wacana Setya Novanto bakal menduduki jabatan kursi DPR 1.
Hal ini menyusul putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang mengabulkan permohonan rehabilitasi nama baik Setnov.
"Enggak ada. Saya tidak pernah mau mendiskusikan hal-hal seperti itu (kursi DPR). Saya mau kerja saja dengan baik kalau itu nanti itu bisa dinilai dengan baik maka alhamdulillah kalau tidak juga enggak apa-apa yang penting saya berusaha dan niat bekerja dengan baik," pungkasnya.