Ketua DPRD DKI Ngaku Dikontak Pihak Wanita 'Anak Jenderal' Lalu Telepon Arteria
Nama Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi ikut terseret dalam konflik anggota DPR Arteria Dahlan dan seorang perempuan mengaku anak jenderal di Bandara Soekarno-Hatta.
Nama Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi ikut terseret dalam konflik anggota DPR Arteria Dahlan dan seorang perempuan mengaku anak jenderal di Bandara Soekarno-Hatta.
Prasetio disebut menelepon Arteria usai insiden tersebut ramai diketahui publik. Menurut Prasetio, dia hanya ingin menengahi.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang menjadi ciri khas artileri di dalam satuan TNI? Perlu diketahui bahwa Artileri sebenarnya juga masuk dalam pasukan tentara yang bersenjata berat di satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya Angkatan Darat (AD).
-
Kapan rapat mingguan TPN Ganjar-Mahfud digelar? TPN Gelar Rapat Mingguan: Mantapkan Gerakan Blusukan Ganjar-Mahfud yang Tak Bisa Dilakukan Prabowo Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Md, menggelar rapat mingguan di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (6/12).
-
Bagaimana Dahlan Djambek terlibat dalam PRRI? Pembentukan PRRI di Sumatera Barat karena tidak puas dengan kinerja pemerintah Orde Lama.Dahlan bergabung dengan PRRI bersama tokoh-tokoh besar lainnya seperti Syafruddin Prawiranegara, Soemitro Djojohadikoesoemo, Ahmad Husein, dan Maludin Simbolon.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
"Karena mengetahui di partai yang sama (dengan Arteria) jadinya menelpon. Makanya spontan saya menengahi kedua belah pihak. Karena ini sama-sama teman," ucap Prasetio yang akrab disapa Pras, Senin (22/11).
Pras menyampaikan, pihak perempuan yang mengaku anak jenderal menghubunginya karena mengetahui Pras dan Arteria merupakan satu partai di PDIP.
Pihak perempuan itu menghubungi Pras untuk mencarikan jalan damai. Permintaan itu ditindaklanjuti Pras dengan menghubungi Arteria.
"Kita ini kan orang timur. Menghormati orangtua. Saya juga mendidik anak-anak supaya menghargai orangtuanya. Orang timur juga mengedepankan kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan. Saya berharap tuntas dengan baik lah. Harus dibicarakan dengan baik dan bisa saling memaafkan," ungkap Pras.
Pras Kontak Arteria
Sebelumnya, politikus PDIP Arteria Dahlan mengaku mendengar perempuan yang memaki ibunya di Bandara Soekarno Hatta menghubungi Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Arteria menceritakan, perempuan tersebut menelepon Prasetio setelah mengenali dirinya sebagai anggota DPR Fraksi PDIP. Perempuan yang mengancam Arteria itu, sampai minta bantuan kepada Prasetio karena sama-sama politikus PDIP.
"Kemudian, setelah itu dia minta tolong nyebut-nyebut nama, nama PDIP ada telepon yang neleponnya PDIP Prasetio DPRD," ujar Arteria Dahlan saat dihubungi merdeka.com, Senin (22/11).
Arteria pun dihubungi Prasetio supaya tidak melanjutkan masalah ini. Namun dia justru mengingatkan Prasetyo tidak perlu membela perempuan tersebut.
"Pras ni orang enggak bener, lu jangan bela-bela ya," katanya.
Duduk Perkara
Arteria Dahlan menceritakan duduk perkara keributan dengan perempuan mengaku anak jenderal TNI AD di Bandara Soekarno-Hatta. Peristiwa itu bermula saat penumpang akan keluar pesawat setibanya di Jakarta.
Arteria dan rombongan akan menurunkan bagasi kabin. Perempuan ngaku anak jenderal itu buru-buru dan merasa Arteria menghalangi jalan. Padahal, pintu pesawat belum juga terbuka.
"Dia itu di ekonomi sama dengan saya, tiba-tiba dia merasa terhambat mulai ngomel-ngomel pintu belum deket sudah bicara mana protokol," ujar Arteria ketika dihubungi, Senin (22/11).
Perempuan tersebut malah menendang tas milik Arteria. Sontak ibunda Arteria dan para penumpang terkejut dengan sikap perempuan tersebut.
"Karena dia merasa terhambat tas saya ditendang, ibu saya (bilang) kok begitu, penumpang belakang ngelihatnya sudah aneh," ujarnya.
Politikus PDIP itu kemudian menegur sikap perempuan tersebut. Tak terima dengan teguran tersebut, perempuan anak jenderal itu marah kepada Arteria.
"Istrinya ngelabrak saya ngomong macam-macam, sampai di lorong keluar bus sampai ke depan bagasi. Disaksikan publik itu. Semua penumpang," ujar Arteria.
Ke Kantor Polisi
Akhirnya Arteria meminta masalah ini dibawa ke kantor polisi. Saat menuju ke kantor polisi, perempuan tersebut meminta ajudannya untuk menghadapi Arteria.
"Dalam perjalanan dia nyuruh ajudannya pakai pakaian sipil untuk ngurus saya dalam artiannya yang enggak beres untuk ngurus untuk nyerang atau apa, ini ngurus orangnya pas mau ini saya, saya juga enggak mau ribut, saya dalam posisi santai gitu," jelasnya.
Arteria menceritakan, sang perempuan kerap kali melontarkan nada bernuansa ancaman dengan mengaku anak jenderal bintang.
"Lu cari dia siapa catet nomer mobilnya rumah dimana, sampai ketemu biar tahu siapa kita, lu tahu gak siapa gua," kata Arteria menirukan ucapan perempuan tersebut.
Pada akhirnya Arteria membuat laporan secara resmi terhadap perempuan tersebut. Ia juga meminta Danpuspom TNI untuk mengusut masalah ini.
"Gua minta Danpuspom untuk bergerak untuk memberikan sanksi tegas keapda istrinya atau kepada suaminya," ujarnya.
(mdk/rnd)