Ketua KPU Sebut Pilkada 2020 Jadi Fondasi Penting Pemilihan Umum
Jika pilkada kali ini berjalan baik dan sukses, menurutnya, dapat mewariskan sebuah sistem penyelenggaraan yang tidak biasa untuk digunakan dan dimanfaatkan generasi berikutnya.
Ketua KPU RI Arief Budiman menyebutkan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 akan menjadi fondasi penting untuk pemilihan umum pada masa mendatang. Walaupun pemilu tahun ini, harus diselenggarakan di masa pandemi Covid-19.
"Pilkada kali ini bukan hanya kepentingan hari ini saja, tetapi lebih jauh juga untuk kepentingan generasi yang akan datang, mereka akan melihat dan belajar apa yang kita lakukan hari ini," katanya, Kamis (18/6).
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jika pilkada kali ini berjalan baik dan sukses, menurutnya, dapat mewariskan sebuah sistem penyelenggaraan yang tidak biasa untuk digunakan dan dimanfaatkan generasi berikutnya.
Pada pemilu yang akan datang, Arief mengungkapkan, generasi selanjutnya tinggal menyempurnakannya saja dari sistem yang dibangun saat ini. Sehingga ke depannya tentu bisa langsung menjalankan pesta demokrasi dengan berbagai kondisi, termasuk jika situasi bencana non-alam serupa kembali berulang.
"Tapi kalau pilkada kali ini tidak baik, bahkan mungkin banyak problem, maka generasi yang akan datang kalau menghadapi situasi yang sama seperti ini dia harus belajar lagi, mencari referensi dan menyesuaikan banyak hal," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Oleh karena itu, KPU mengajak seluruh pihak untuk ikut bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020.
Tanpa dukungan seluruh elemen menurut Arief menjadi hal yang mustahil bagi KPU untuk merealisasikan penyelenggaraan pemilu yang baik, sukses dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
KPU telah memulai kembali tahapan yang sempat tertunda sejak Maret lalu. KPU memulai tahapan pilkada mulai 15 Juni, dan pada Kamis 18 Juni KPU secara resmi meluncurkan penyelenggaraan Pilkada serentak 2020.
Baca juga:
Launching Pemilihan Serentak Tahun 2020
Anggaran Honor Petugas KPU Tangsel Diperkirakan Lebih dari Rp8 Miliar
KPU Terima 456.256 Nama Pemilih Pemula DP4 untuk Pilkada 2020
Soal Rekomendasi Pilkada Solo, FX Rudy Tunggu Panggilan Megawati
KPU Janji Terus Sosialisasi Cegah Hal-Hal Melanggar Saat Pilkada Serentak 2020
Dukung Gibran, Golkar Tidak Masalah Wakilnya Teguh Prakosa atau Achmad Purnomo