Ketum PBNU: Nasionalisme Bung Karno bukan nasionalisme sekuler
Ketum PBNU: Nasionalisme Bung Karno bukan nasionalisme sekuler. Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, nasionalisme Bung Karno tersebut bukanlah nasionalisme sekuler ala Barat, tapi nasionalisme Islam.
Bung Karno dikenal sebagai Bapak Bangsa yang selalu mengobarkan semangat dan nilai-nilai nasionalisme. Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, nasionalisme Bung Karno tersebut bukanlah nasionalisme sekuler ala Barat, tetapi nasionalisme Islam.
"Nasionalisme Bung Karno bukan nasionalisme sekuler, bukan nasionalismenya Ernest Renan, tetapi Bung Karno sama dengan nasionalismenya KH Hasyim Asy’ari, sobiyyun min qolbin mukmin, lahir dari hatinya seorang yang beriman. Pas seperti KH Hasyim Asy’ari mengatakan hubbul wathan minal iman," ujar Kiai Said dalam Kenduri 1.001 Tumpeng Haul Bung Karno ke-48, yang digelar di Makam Bung Karno, Kota Blitar.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Apa yang dilakukan Soekarno untuk menyerap aspirasi warga Bandung? Menyandang gelar baru sebagai pemimpin partai dia mulai bergerilya, menjadwalkan mencari aspirasi dari kampung ke kampung.
-
Siapa saja yang dipenjara bersama Soekarno di Jalan Banceuy? Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Kapan Soekarno dan Hatta diculik oleh para pemuda? Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
Selain dihadiri Gus Ipul-Puti, hadir pula Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan sejumlah ulama serta tokoh nasional seperti, seperti KH Nurul Huda Djazuli, KH Zainuddin Djazuli, KH Anwar Iskandar, KH Fuad Djazuli, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Anggota Dewan Pengarah BPIP, Mahfud MD, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menpora Imam Nahrawi, Menaker Hanif Dhakiri, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, Menristek Mohamad Nasir, Kepala BIN Budi Gunawan, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Kiai Said menjelaskan, salah satu bentuk nasionalisme Islam ala Bung Karno adalah adanya Menteri Penghubung Alim-Ulama saat pemerintahannya pada 1960-an. Menteri Penghubung Alim-Ulama ini berbeda dengan Menteri Agama.
"Jadi betapa Bung Karno adalah seorang yang sangat-sangat religius. Sangat nasionalis dan sangat religius," katanya.
Said Aqil juga mengungkapkan alasan mengapa hubungan Bung Karno dengan para kiai begitu dekat. "Karena beliau yakin, punya keyakinan bahwa hanya bersatu dengan para ulama para santri negara ini bisa kuat. Tidak mungkin tantangan besar ditangani sendiri," ujarnya.
"Tidak mungkin kaum nasionalis saja tanpa kalangan santri. Begitu juga santri saja, santri yo pakai sendal, pakai sarung enggak mungkin itu mengemban amanat yang besar. Ini harus bersatu, dua-duanya nasinalis santri, santri nasionalis," urainya.
"Islam yang menghormati budaya. Seperti hari ini, ini (peringatan haul) tidak ada di Timur Tengah. Di Arab enggak ada opo haul iki? Tetapi itulah Islam Nusantara yang lahir dari tokoh-tokoh Islam yang cerdas, ada tahlilnya ada fatihahnya ada tabur bunganya. Inilah Islam Nusantara," imbuhnya.
Baca juga:
1001 Tumpeng ramaikan kenduri haul Bung Karno Ke-48
Sejumlah tokoh nasional dijadwalkan hadir Haul Bung Karno di Blitar
Blitar gelar kenduri 1.000 tumpeng peringati Haul Bung Karno
Putra Mega rilis lagu 'Bung Karno Bapak Bangsa' di Haul ke-45 BK
Gus Ipul sebut Bung Karno adalah inspirator
Lily Wahid: Selama masih bertikai, bangsa ini tak akan ke mana-mana